Cekricek.id, Agam – Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada Senin malam, 14 Juli 2025, sekitar pukul 19.15 WIB. Meski tinggi kolom abu tidak teramati secara visual, erupsi ini tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum 12,5 mm dan durasi sekitar 31 detik.
Hingga saat ini, status Gunung Marapi masih berada pada Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah imbauan dan rekomendasi untuk masyarakat di sekitar wilayah terdampak, khususnya yang berada dalam radius 3 kilometer dari Kawah Verbeek.
“Masyarakat dan pendaki dilarang melakukan aktivitas apa pun di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Marapi,” demikian pernyataan resmi dari PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, Bukittinggi.
Selain potensi letusan, PVMBG juga mengingatkan adanya risiko banjir lahar, terutama bagi warga yang tinggal di lembah atau bantaran sungai yang berhulu di kawasan puncak gunung.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diminta untuk menggunakan masker dan pelindung pernapasan guna mencegah gangguan saluran pernapasan atas (ISPA). Selain itu, masyarakat diimbau tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum pasti sumbernya, serta mengikuti informasi resmi dari pemerintah.
Pemerintah daerah yang berdekatan dengan Gunung Marapi, seperti Kota Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, diminta terus berkoordinasi dengan PVMBG maupun Badan Geologi untuk memantau perkembangan aktivitas vulkanik.
Masyarakat juga dapat mengakses informasi resmi melalui situs web Badan Geologi di https://geologi.esdm.go.id, PVMBG di https://vsi.esdm.go.id, serta MAGMA Indonesia di https://magma.esdm.go.id. Informasi juga tersedia melalui aplikasi dan media sosial resmi PVMBG.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Waspada, 4 Gunung Api di Indonesia Ini Masuk Level III atau Siaga
Erupsi ini menambah daftar aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang masih tergolong aktif. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan material. (*)