Cekricek.id - Dalam perjalanan yang mengesankan di pasar kripto, Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami kenaikan harga sebesar 10%, mencapai puncak 1,5 tahun terbarunya pada hari Senin.
Fenomena ini tidak hanya berdampak pada Bitcoin itu sendiri, tetapi juga membawa angin segar bagi saham-saham yang terkait dengan kripto, seperti Coinbase Global, Marathon Digital, dan MicroStrategy, yang semuanya menunjukkan peningkatan tajam. Bahkan setelah jam kerja bursa di AS, saham-saham ini masih terus menunjukkan kinerja positif.
Dalam perjalanan ini, Ether, pesaing yang lebih kecil, juga tidak mau ketinggalan. Mata uang kripto ini mengalami lonjakan sebesar 6%, mencapai titik tertinggi dalam dua bulan dan berhasil menembus rata-rata pergerakan 200 hari.
Semua ini terjadi di tengah spekulasi dan antisipasi tinggi terhadap kemungkinan diluncurkannya dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin.
Spekulasi ini semakin memanas setelah laporan bulan ini, dilansir Reuters, menyebutkan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tidak akan mengajukan banding atas keputusan yang menyatakan bahwa mereka salah menolak aplikasi dari Grayscale Investments.
Prospek dari ETF Bitcoin spot dilihat sebagai katalis yang akan mendorong aliran dana yang lebih luas ke dalam kripto, memungkinkan lebih banyak investor untuk membeli eksposur tanpa harus melakukan perdagangan langsung.
Matthew Dibb, CIO di Astronaut Capital, mengungkapkan bahwa pasar sedang berusaha sebaik mungkin untuk mengantisipasi persetujuan ETF Bitcoin fisik, dengan konsensus umum bahwa hal ini akan terjadi dalam tiga bulan ke depan, jika tidak lebih cepat.
BlackRock, VanEck, WisdomTree, Fidelity, Bitwise, dan Invesco semuanya memiliki aplikasi ETF Bitcoin yang sedang menunggu persetujuan. ETF iShares dari BlackRock bahkan telah masuk dalam daftar ETF di situs web rumah kliring DTCC, memicu spekulasi terbaru bahwa persetujuannya sudah dekat.
Namun, belum jelas kapan atau mengapa ETF tersebut masuk dalam daftar tersebut. DTCC dan BlackRock belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Minggu lalu, BlackRock membantah laporan yang keliru bahwa ETF tersebut telah disetujui, dan sumber-sumber dekat dengan SEC membenarkan bahwa aplikasi tersebut masih dalam proses.
Dibb juga menyoroti data dari platform analitik derivatif kripto Coinglass, yang menunjukkan adanya likuidasi besar-besaran posisi short Bitcoin dalam 24 jam terakhir.
Semua ini terjadi di tengah kekhawatiran yang meluas di pasar global tentang risiko perang Israel dengan kelompok Islamis Hamas yang bisa berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas.
Zach Pandl, direktur penelitian di Grayscale Investments, menambahkan bahwa ketegangan geopolitik baru-baru ini telah mendorong permintaan terhadap aset langka, termasuk emas fisik dan Bitcoin, yang banyak investor lihat sebagai emas digital.