Hubertus Johannes van Mook, Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berupaya menjembatani konflik antara Indonesia dan Belanda melalui diplomasi.
Siapa Hubertus van Mook?
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, sosok Hubertus Johannes van Mook muncul sebagai figur kontroversial.
Lahir di Semarang pada 30 Mei 1894, Van Mook tumbuh dan berkembang di tanah Hindia Belanda, menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di sana. Kemudian, ia melanjutkan studinya di Leiden antara tahun 1916 hingga 1918.
Sejak muda, Van Mook telah memimpikan Hindia Belanda sebagai entitas yang mandiri, dengan struktur federasi. Ketika sekutu meraih kemenangan pada 1945, tanggung jawab besar jatuh ke pundaknya sebagai Wakil Gubernur Jenderal untuk mengembalikan dominasi Belanda di Indonesia.
Namun, pendekatannya berbeda dari apa yang diinginkan oleh pemerintah Belanda. Alih-alih memilih jalur konfrontasi, Van Mook memilih untuk duduk bersama pemimpin Indonesia.
Meskipun upaya awal perundingan dengan Sukarno tidak membuahkan hasil, Van Mook tidak menyerah.
Ia kemudian berinisiatif mendekati Sutan Syahrir, berharap melalui jalur diplomasi dapat menghindari pertumpahan darah. Sayangnya, meskipun dengan niat baik, upaya diplomasi antara Indonesia dan Belanda tetap mengalami jalan buntu.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.