Cekricek.id – Fir’aun bukanlah nama orang, melainkan gelar untuk raja penguasa di Mesir. Fir’aun merujuk pada penguasa Mesir untuk semua periode. Lalu, siapakah raja Mesir yang ditenggelamkan ke dalam laut merah di masa Nabi Musa AS?
Mengenai hal tersebut, terdapat dua pandangan. Ada yang menyebutkan Ramses II dan ada juga yang menyebutkan putra dari Ramses II yakni Mernephtah.
Terlepas dari itu semua, kisah Fir’aun di zaman Nabi Musa AS ini sangat mendunia. Dirinya dikenal sebagai penguasa yang kejam.
Dia tidak akan segan-segan menghabisi orang yang tidak tunduk kepadanya. Tidak hanya itu, dirinya juga terkenal dengan kesombongan dan keangkuhan sampai mengaku bahwa dia adalah Tuhan yang patut disembah.
Kesombongannya ini membuat Tuhan murka. Hingga dia ditenggelamkan ke laut merah bersama para pengikutnya.
Kisahnya meninggalkan banyak hikmah bagi kaum muslim di dunia dan juga masyarakat pada umumnya. Jasad dari Fir’aun pada masa Nabi Musa AS sengaja diselamatkan oleh Allah sebagai bukti kekuasaannya.
Mayat Fir'aun ditemukan terdampar di pantai oleh orang-orang Mesir. Kemudian, jasadnya tersebut diawetkan dengan ramuan khusus seperti minyak dan garam.
Setelah itu, dibungkus dengan kain kedap udara yang diikat. Sampai kini jasadnya masih awet. Mumi Fir'aun bisa dilihat di museum Mesir.
Peneliti yang mengatakan bahwa Fir’aun yang tenggelam di laut merah adalah putra dari Ramses II yakni Merneptah.
Hal ini dikarenakan terdapat prasasti yang mengataskan nama Merneptah yakni Merneptah Stela tahun 1208 SM.
Baca juga: Menguak Kisah Nabi Adam AS Saat Jadi Manusia Pertama di Bumi
Dalam pandangan Ali Akbar, peneliti yang menyatakan Fir’aun tenggelam di laut merah adalah Ramses II.
Pendapat ini didukung bahwa Ramses II banyak membuat bangunan salah satunya Kuil Abu Simbel di Aswan. Kuli tersebut dibuat dengan sistem kerja paksa pada Bani Israil keturunan Nabi Yaqub AS. [*/rik]