Indonesia Emas 2045: Strategi Pemerintah dalam Pembangunan SDM Menuju 5 Besar Ekonomi Dunia

Indonesia Menuju 5 Besar Ekonomi Dunia 2045: Strategi Pemerintah dalam Pembangunan SDM

Indonesia Menuju 5 Besar Ekonomi Dunia 2045: Strategi Pemerintah dalam Pembangunan SDM. [Ist]

Pemerintah Indonesia menyoroti strategi pembangunan SDM sebagai kunci utama menuju visi Indonesia Emas 2045. Dengan pelatihan dan optimasi sumber daya, Indonesia berambisi masuk lima besar kekuatan ekonomi global.

Cerkicek.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah menetapkan langkah-langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) guna mencapai target Indonesia Emas 2045. Kesuksesan strategi ini akan memperbesar peluang bagi Indonesia untuk berada di lima besar kekuatan ekonomi global.

"Kami telah merancang strategi yang matang. Sekarang, tugas kita adalah memanfaatkan potensi dan energi kita untuk maju, bukan malah menyia-nyiakannya," ungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Salah satu fokus utama Presiden adalah peningkatan kualitas SDM. Beberapa pencapaian di bidang ini meliputi pengurangan angka stunting menjadi 21,6% pada 2022, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 72,91 pada 2022, serta kenaikan Indeks Pemberdayaan Gender ke angka 76,59 pada tahun yang sama.

Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp3,212 triliun. Dana ini disalurkan melalui berbagai program seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, dan perlindungan bagi lansia, penyandang disabilitas, serta kelompok rentan lainnya.

"Kunci utama kita adalah mempersiapkan SDM yang berkualitas," tegas Jokowi.

Lebih lanjut, pemerintah telah mengadakan pelatihan intensif untuk masyarakat. Tujuannya adalah agar SDM Indonesia mampu bersaing di era industri modern dan teknologi yang terus berkembang.

Presiden menekankan pentingnya memaksimalkan lapangan kerja yang ada untuk SDM lokal, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas nasional. "Kami telah melakukan reskilling dan upskilling melalui Balai Latihan Kerja dan Program Pra-Kerja," tambahnya.

Dalam konteks ekonomi, kebutuhan pelatihan harus disinkronkan dengan sektor-sektor ekonomi baru, seperti hilirisasi industri. Teknologi transfer dalam hilirisasi memerlukan pelatihan khusus untuk memaksimalkan pengolahan sumber daya alam (SDA) Indonesia.

"Indonesia harus mampu mengolah sumber dayanya sendiri, memberikan nilai tambah, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Jokowi dengan tegas.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, Presiden optimis bahwa bonus demografi 2030 akan menjadi katalis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Diharapkan, 68% populasi produktif Indonesia akan meningkatkan produktivitas nasional secara signifikan.

Oleh karena itu, kerjasama antar elemen masyarakat sangat diperlukan. "Kita harus memanfaatkan energi kita dengan bijak, bukan membuangnya untuk hal-hal yang kurang produktif," tutup Presiden.

Baca Juga

Cara Pedagang Indonesia Memaksimalkan Keuntungan dengan Broker Forex yang Tepat
Cara Pedagang Indonesia Memaksimalkan Keuntungan dengan Broker Forex yang Tepat
Dinamika Perdagangan XAU/USD dan EUR/USD: Panduan Lengkap
Dinamika Perdagangan XAU/USD dan EUR/USD: Panduan Lengkap
Berita Riau Hari Ini: Pemkab Inhil Gelar Pasar Murah di 42 Titik untuk Meringankan Beban Masyarakat di Bulan Ramadan
Pemkab Inhil Gelar Pasar Murah di 42 Titik untuk Meringankan Beban Masyarakat di Bulan Ramadan
Berita Riau Hari Ini: Pemprov Riau Adakan Pasar Tani untuk Tekan Harga Cabai Tinggi
Pemprov Riau Adakan Pasar Tani untuk Tekan Harga Cabai Tinggi
BI Riau Jamin Ketersediaan Uang Tunai Rp 5,7 Triliun untuk Ramadan dan Idulfitri
BI Riau Jamin Ketersediaan Uang Tunai Rp 5,7 Triliun untuk Ramadan dan Idulfitri
Berita Riau Hari Ini: Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Kini Hanya untuk Pengguna Terdaftar
Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Kini Hanya untuk Pengguna Terdaftar