Cekricek.id - Militer Israel melancarkan serangan udara terhadap reaktor nuklir Khondab milik Iran, sementara Tehran membalas dengan menembakkan roket yang menghantam Rumah Sakit Soroka Medical Center di Beersheba. Eskalasi ini menandai hari ketujuh berturut-turut kedua negara saling bertukar tembakan.
Operasi penyelamatan masih berlangsung pada Kamis setelah roket Iran mengenai Rumah Sakit Soroka Medical Center di kota Beersheba, Israel selatan. Pihak Iran menyatakan serangan tersebut menargetkan instalasi militer di wilayah itu.
Dilansir Aljazeera melansir bahwa laporan media Iran mengonfirmasi aktivasi sistem pertahanan udara di kawasan fasilitas nuklir Khondab dan dua proyektil menghantam area di dekatnya. Pejabat Iran melalui televisi negara melaporkan bahwa evakuasi telah dilakukan sebelum serangan dan tidak ada risiko radiasi atau korban jiwa yang terdeteksi.
Serangan-serangan ini terjadi ketika kedua negara bertempur selama tujuh hari berturut-turut setelah Israel meluncurkan serangan besar pada Jumat terhadap fasilitas militer Iran dan lokasi nuklir, menewaskan pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir terkemuka.
Proyektil Iran dilaporkan menghantam setidaknya enam lokasi lain, termasuk Tel Aviv dan dua distriknya yaitu Holon dan Ramat Gan. Tim darurat menyebutkan sedikitnya 50 orang terluka, termasuk empat dalam kondisi kritis.
Militer Israel mengklaim jet tempurnya menyerang puluhan target di Iran, termasuk reaktor nuklir air berat Arak. Reaktor yang sebagian sudah dibangun ini awalnya bernama Arak dan kini dinamakan Khondab.
Pihak militer Israel secara khusus menargetkan struktur inti reaktor yang merupakan komponen kunci dalam produksi plutonium. Media Iran melaporkan sistem pertahanan udara diaktifkan di area fasilitas nuklir Khondab dan dua proyektil mengenai wilayah dekat fasilitas tersebut.
Iran merespons serangan tersebut dengan melancarkan serangan udara ke Israel, dan konflik ini telah meluas hingga mencakup target sipil termasuk kawasan perumahan serta fasilitas minyak dan gas. Iran telah menembakkan ratusan rudal dan drone ke Israel meskipun sebagian besar berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara berlapis Israel.
Rumah Sakit Soroka Medical Center yang memiliki lebih dari 1.000 tempat tidur dan melayani sekitar satu juta penduduk Israel selatan menyatakan dalam pernyataannya terdapat kerusakan ekstensif di beberapa area rumah sakit dan ruang gawat darurat sedang menangani beberapa cedera ringan. Rumah sakit ditutup untuk semua pasien baru kecuali kasus yang mengancam jiwa.
Banyak rumah sakit di Israel telah mengaktifkan rencana darurat dalam seminggu terakhir, mengubah parkir bawah tanah menjadi lantai rumah sakit dan memindahkan pasien ke bawah tanah, terutama mereka yang menggunakan ventilator atau sulit dipindahkan dengan cepat.
"Ini adalah kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Iran," kata Menteri Kesehatan Israel Uriel Buso seperti dikutip Radio Militer Israel terkait serangan ke Soroka. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan para pemimpin Iran bahwa mereka akan membayar harga berat atas serangan tersebut.
Badan berita Iran IRNA menyebutkan target utama serangan Beersheba adalah markas besar Komando dan Intelijen Angkatan Darat Israel dan kamp intelijen militer di Gav-Yam Technology Park. Fasilitas tersebut bersebelahan dengan Rumah Sakit Soroka Medical Center, menurut pernyataan mereka, mengklaim fasilitas kesehatan hanya mengalami kerusakan kecil akibat gelombang kejut dari serangan rudal.
Sensor militer ketat di Israel berarti informasi tentang lokasi seperti fasilitas militer dan intelijen tidak dirilis kepada publik. Menurut laporan media Israel, sebuah bangunan di sebelah rumah sakit yang digambarkan sebagai sensitif mengalami kerusakan berat.
Ori Goldberg, komentator politik Israel, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa otoritas Israel berfokus pada serangan rumah sakit dan berusaha mengirim pesan bahwa Iran menargetkan rumah sakit. "Tentu saja, Israel juga menargetkan rumah sakit. Penting untuk disebutkan bahwa memang ada instalasi yang sangat sensitif dan markas besar yang sangat dekat dengan rumah sakit karena Israel menempatkan markas militernya di tengah lingkungan sipil dan kota," tambahnya, berbicara dari Tel Aviv.
Televisi negara Iran sementara itu melaporkan serangan ke lokasi Arak, dengan menyatakan tidak ada bahaya radiasi apa pun. Seorang reporter televisi negara Iran yang berbicara langsung dari kota Khondab di dekatnya mengatakan fasilitas tersebut telah dievakuasi dan tidak ada kerusakan pada area sipil di sekitar reaktor.
Israel telah memperingatkan pada Kamis pagi bahwa mereka akan menyerang fasilitas tersebut dan mendesak publik untuk pergi. Militer Israel mengatakan putaran terbaru serangan udara mereka juga menargetkan Tehran dan area lain di Iran, tanpa merinci lebih lanjut.
Serangan tersebut datang sehari setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menolak seruan Amerika Serikat untuk menyerah dan memperingatkan bahwa keterlibatan militer AS dalam konflik akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki bagi mereka.
Baca juga: Ayatollah Khamenei Sebut Iran Tidak Akan Tunduk pada Tekanan AS
Sebuah kelompok hak asasi manusia Iran yang berbasis di Washington DC menyebutkan setidaknya 639 orang, termasuk 263 warga sipil, tewas di Iran dalam seminggu terakhir akibat serangan udara dan lebih dari 1.300 luka-luka. Iran telah menembakkan sekitar 400 rudal dan ratusan drone ke Israel, menewaskan setidaknya 24 orang dan melukai ratusan lainnya.