Cekricek.id - Dalam upaya menangani darurat sampah yang melanda Bandung Raya, Institut Teknologi Bandung (ITB) telah membentuk 6 tim multidisiplin. Inisiatif ini merupakan respons atas kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
Kebakaran di TPA Sarimukti yang meliputi area seluas 25 hektar telah meninggalkan dampak signifikan, tidak hanya bagi masyarakat sekitar tetapi juga pada lingkungan Bandung Raya.
Masalah sampah yang semakin menumpuk menjadi tugas besar yang harus segera diatasi, terutama dengan adanya perilaku masyarakat yang cenderung membuang sampah tanpa aturan.
Sebagai lembaga pendidikan ternama di Kota Bandung, ITB merasa bertanggung jawab untuk turut serta dalam upaya penanganan masalah sampah ini. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), ITB telah mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan ini.
Dilansir laman resmi ITB, salah satu langkah yang diambil adalah dengan membentuk 6 tim multidisiplin yang memiliki tugas spesifik dalam penanganan dan rehabilitasi TPA Sarimukti:
- Tim Pemetaan: Bertugas untuk membuat peta topografi, situasi, serta pemetaan area yang terbakar di TPA Sarimukti. Mereka juga memberikan rekomendasi zona darurat alternatif dan area peluasannya.
- Tim Teknik Sipil: Mereka fokus pada kajian geoteknik dan mekanika sampah pasca-kebakaran, termasuk potensi longsor dan rekomendasi pemetaan.
- Tim Hidrogeologi: Mengkaji kondisi hidrogeologi setelah kebakaran dan mengobservasi potensi pencemaran air.
- Tim Teknik Lingkungan: Melakukan kajian risiko TPA, memberikan rekomendasi SOP, dan konsep pemetaan operasional.
- Tim Forensik TPA: Mengidentifikasi kondisi darurat sampah saat ini dan dampak lain yang mungkin muncul.
- Tim Teknologi: Mereka menilai teknologi pengelolaan sampah yang aman untuk digunakan.
Dr. Yuli Setyo Indartono, Ketua LPPM ITB, menyatakan bahwa tim-tim tersebut terdiri dari para ahli dan dosen yang berkompeten dalam bidangnya. ITB berencana untuk mengambil tindakan jangka pendek, menengah, dan panjang dalam menangani masalah sampah ini.
Kerja sama antara ITB dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah terjalin. Salah satunya adalah dengan menggunakan kamera termal untuk memantau temperatur tumpukan sampah di TPA Sarimukti.
Dr. Yuli berharap, dengan upaya yang dilakukan oleh ITB, penanganan sampah di Jawa Barat akan lebih optimal dan berkelanjutan. Dukungan dari masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan di masa depan.