Jamais Vu: Fenomena Misterius Ketika Kenal Menjadi Asing

Pernahkah Anda merasa sesuatu yang seharusnya dikenal tiba-tiba terasa asing? Temukan fenomena 'jamais vu', kebalikan dari déjà vu, dan bagaimana otak kita berfungsi dalam misteri ini.

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Pernahkah Anda merasa sesuatu yang seharusnya dikenal tiba-tiba terasa asing? Temukan fenomena 'jamais vu', kebalikan dari déjà vu, dan bagaimana otak kita berfungsi dalam misteri ini.

Cekricek.id - Dalam perjalanan hidup, kita seringkali merasa telah mengalami sesuatu sebelumnya, meskipun sebenarnya belum pernah. Fenomena ini dikenal sebagai déjà vu. Namun, tahukah Anda bahwa ada fenomena yang berkebalikan dengannya? Fenomena ini disebut "jamais vu".

Déjà vu adalah saat kita merasa telah mengalami situasi baru di masa lalu. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa déjà vu sebenarnya memberi kita wawasan tentang bagaimana sistem ingatan kita bekerja.

Fenomena ini muncul ketika bagian otak yang mendeteksi keakraban terputus dari realitas. Déjà vu adalah sinyal yang memberi tahu Anda tentang anomali ini.

Namun, ada sesuatu yang lebih misterius dari déjà vu, yaitu "jamais vu". Ini adalah saat sesuatu yang kita kenal tiba-tiba terasa asing atau baru. Bayangkan melihat wajah yang dikenal dan tiba-tiba merasa tidak mengenalnya. Atau, bagi para musisi, mungkin merasa tersesat saat memainkan bagian musik yang sangat familiar.

Jamais vu bisa dipicu oleh repetisi atau tatapan yang lama, namun tidak selalu. Akira O'Connor, salah satu peneliti, pernah mengalaminya saat mengemudi di jalan tol, sehingga ia harus berhenti sejenak untuk "mereset" perasaannya terhadap pedal dan setir.

Dalam eksperimen yang dilakukan, partisipan diminta untuk menulis kata yang sama berulang-ulang. Hasilnya, sekitar 70% berhenti setidaknya sekali karena merasa sesuatu yang didefinisikan sebagai jamais vu. Fenomena ini biasanya terjadi setelah sekitar satu menit (33 repetisi).

Penelitian ini bukanlah hal baru. Pada tahun 1907, Margaret Floy Washburn melakukan eksperimen serupa yang menunjukkan "kehilangan kekuatan asosiatif" pada kata-kata yang dilihat terus-menerus selama tiga menit.

Namun, kontribusi unik dari penelitian terbaru ini adalah ide bahwa perubahan dan kehilangan makna dalam repetisi disertai dengan perasaan khusus - jamais vu.

Fenomena ini memberi sinyal bahwa sesuatu telah menjadi terlalu otomatis. Ini membantu kita "keluar" dari pemrosesan saat ini, dan perasaan ketidaknyataan sebenarnya adalah pemeriksaan realitas.

Akhirnya, penelitian ini berhasil meraih penghargaan Ig Nobel untuk sastra. Semoga penelitian tentang jamais vu ini akan menginspirasi lebih banyak penelitian dan wawasan yang lebih dalam di masa depan.

Baca Juga

Cara Download Lirik Lagu untuk Penggunaan Offline: Panduan Lengkap
Cara Download Lirik Lagu untuk Penggunaan Offline: Panduan Lengkap
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta