Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor tersebut melalui strategi pendidikan formal dan pelatihan. Dalam upaya tersebut, KKP telah meluncurkan program Vocational Goes to Actors (VOGA) dan Smart Fisheries Village (SFV) yang terintegrasi untuk menghasilkan SDM unggul dalam mendukung Ekonomi Biru.
Cekricek.id, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor tersebut melalui strategi pendidikan formal hingga berbagai pelatihan. Transformasi Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menjadi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) menunjukkan komitmen KKP dalam menyiapkan SDM unggul untuk mendukung Ekonomi Biru.
Program-program seperti Vocational Goes to Actors (VOGA) dan Smart Fisheries Village (SFV) menjadi landasan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Rudiarta, menjelaskan bahwa kualitas SDM adalah salah satu tantangan yang dihadapi sektor kelautan dan perikanan. SDM yang berkualitas menjadi kunci keberhasilan pembangunan sektor tersebut. Namun, berdasarkan Global Innovation Index (2022), Indonesia masih berada di bawah Tiongkok dan Malaysia dalam kategori institusi, modal manusia dan penelitian, infrastruktur, kecanggihan pasar, kecanggihan bisnis, pengetahuan dan output teknologi, serta output kreatif.
Penyerapan tenaga kerja dalam bidang perikanan, pariwisata bahari, industri kelautan, angkutan laut, dan bangunan laut juga belum mencapai tingkat maksimal.
Untuk mengatasi hal ini, KKP menjalin kolaborasi tinggi dengan mitra pendidikan dalam mengembangkan kapasitas SDM, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kelautan dan perikanan.
KKP juga berupaya mengembangkan penyelenggaraan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan serta berbagi pengetahuan, informasi, dan pengalaman melalui kemitraan terintegrasi dengan universitas, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, penelitian dan pengembangan produk serta pendanaan bersama juga dilakukan untuk mendukung pendidikan tinggi.
Berkaitan dengan hal tersebut, berbagai upaya telah diimplementasikan oleh KKP, termasuk pemberian beasiswa pendidikan, pelatihan, magang, penelitian, pengkajian, dan praktik kerja di bidang kelautan dan perikanan.
Transfer teknologi dan publikasi jurnal ilmiah juga menjadi bagian dari langkah-langkah tersebut. KKP juga memanfaatkan sarana dan prasarana, menukar data dan informasi, serta melakukan penukaran tenaga pendidik dan mahasiswa.
Pelatihan kewirausahaan dan pembentukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga menjadi fokus dalam upaya mengembangkan SDM di sektor ini.
I Nyoman Rudiarta menekankan pentingnya kemitraan sinergis antara pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan visi Indonesia Maju dan Pusat Peradaban Maritim Dunia 2045.
Pendekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Tri Winarni Agustini, mengapresiasi langkah-langkah BPPSDM dalam mengembangkan SDM unggul di sektor kelautan dan perikanan.
Dia berharap adanya kerja sama dengan UNDIP dalam mewujudkan ekonomi biru, yang diharapkan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dalam penyelenggaraan penelitian dan publikasi.
Baca juga: Pemerintah Fokus Mengembangkan Hilirisasi Rumput Laut untuk Tingkatkan Industri Perikanan
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, kolaborasi yang erat dengan universitas dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor kelautan dan perikanan serta memberikan kontribusi positif bagi Indonesia Maju.
