Kerusuhan di Sudan Menewaskan Puluhan Warga Sipil, Terutama Anak-anak dan Perempuan

Kerusuhan di Omdurman Menewaskan Puluhan Warga Sipil, Terutama Anak-anak dan Perempuan

Pengungsi yang melarikan diri dari Sudan di kamp pengungsi Zabout di negara tetangga Chad. [Foto: AP]

Insiden kekerasan di Omdurman, Sudan, mengakibatkan puluhan kematian warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Artikel ini menyajikan laporan tentang serangkaian serangan mematikan yang terjadi selama minggu terakhir, menyoroti dampaknya pada penduduk yang terjebak dalam situasi konflik yang memburuk.

Cekricek.id, Sudan - Sedikitnya 30 orang tewas dalam serangkaian serangan di Omdurman, Sudan, yang telah digambarkan sebagai minggu terburuk bagi korban sipil sejak pecahnya perang pada bulan April. Insiden ini terjadi ketika tentara Sudan menembaki souk Shaabi, sebuah pasar di Omdurman yang menjadi tempat perburuan hasil bumi dan bertahan hidup bagi banyak orang. Saksi mata melaporkan bahwa sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan. Pasukan Dukungan Cepat paramiliter diketahui terlibat dalam pertempuran sengit dengan tentara reguler, yang memicu aksi penembakan mematikan dari pangkalan militer Karri yang dikontrol oleh tentara.

Salah satu penjual sayur, yang sering pergi ke pasar untuk membeli barang dagangannya, mengungkapkan bahwa beberapa korban adalah orang-orang yang berusaha mencuri hasil bumi. Harga makanan yang melambung tinggi dalam beberapa bulan terakhir telah membuat banyak orang di Omdurman, Khartoum, dan Bahri kehabisan uang. Penjual sayur lainnya menambahkan bahwa pada Kamis, beberapa jenazah masih terbuka di pasar, termasuk jenazah anak-anak yang hanya ditutup dengan kotak kosong, menambah kesedihan bagi keluarga korban.

Omdurman, seperti kota-kota besar Sudan lainnya, terus menyaksikan medan perang sejak pecahnya bentrokan antara tentara reguler dan Pasukan Dukungan Cepat pada bulan April. Konflik ini merupakan eskalasi kekerasan yang berkepanjangan antara dua faksi militer utama negara ini. Jalan-jalan di sekitar pasar telah diduduki oleh penembak jitu tentara setelah pejuang Pasukan Dukungan Cepat mundur dari posisi mereka sejak awal konflik.

Pada hari Sabtu lalu, serangan udara yang dilancarkan oleh Pasukan Dukungan Cepat di lingkungan Dar es Salaam, Omdurman, mengakibatkan 38 orang tewas, menjadikannya serangan paling mematikan sejauh ini. Warga yang menjadi saksi menggambarkan momen ketika sebuah jet tempur tiba dan menyebabkan ledakan dahsyat. Banyak rumah dan mobil di daerah tersebut hancur terbakar. Beberapa keluarga yang tinggal di lingkungan tersebut adalah anggota suku Rizagat, yang merupakan pendukung Mohamed Hamdan Dagalo, kepala Pasukan Dukungan Cepat, dan banyak anggota pasukan intinya. Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa mereka menjadi target serangan.

Ketegangan dan konflik terus meluas di Omdurman, mendorong lebih banyak keluarga untuk meninggalkan kota. Banyak di antara mereka yang berasal dari suku Rizagat memutuskan untuk pergi karena takut menjadi sasaran rudal di dalam rumah mereka. Salah seorang wanita yang telah berpindah ke negara bagian While Nile mengatakan bahwa tentara telah membunuh banyak kerabat mereka, dan mereka tidak lagi merasa aman di lingkungan tersebut.

Selain itu, keluarga lainnya, yang tinggal di Bahri, kehilangan sembilan anggota keluarga mereka dalam serangan udara pada hari Minggu. Ayah mereka bekerja di masjid sebagai pengajian. Dengan eskalasi kekerasan yang terjadi, lebih dari 3 juta orang telah meninggalkan wilayah Khartoum sejak dimulainya perang, setara dengan sekitar 50% dari total populasi. Orang-orang yang tersisa kebanyakan tidak dapat pergi karena alasan kesehatan atau keuangan, atau karena mereka berasal dari provinsi Kordofan atau Darfur yang terus dilanda konflik hebat.

Pada Kamis, PBB mengumumkan penemuan puluhan mayat yang diduga dibunuh oleh Pasukan Dukungan Cepat dalam sebuah kuburan massal di Darfur Barat. Kota El Obeid, ibu kota negara bagian Kordofan Utara, saat ini dikepung oleh Pasukan Dukungan Cepat, dan warga sipil yang tinggal di sana kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. Pengadilan Kriminal Internasional sedang menyelidiki lonjakan kekerasan di wilayah Darfur sejak pertengahan April, termasuk laporan pembunuhan, pemerkosaan, dan kejahatan yang menargetkan anak-anak.

Kondisi semakin memburuk di Omdurman, terutama setelah seorang tokoh militer senior menyatakan keinginannya untuk "membersihkan" kota dari pejuang Pasukan Dukungan Cepat. Sejak pengumuman tersebut, tentara telah mengerahkan pasukan dari pagi hingga sore hari di berbagai lingkungan di Omdurman untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang. Tembakan yang intens terus terdengar setiap hari, dan warga sipil terus menjadi korban peluru nyasar. Beberapa warga bahkan tewas tertembak peluru nyasar saat membawa anggota keluarga mereka yang terluka ke rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di daerah tersebut. Konflik ini menghadirkan tantangan serius bagi penduduk yang harus berjuang untuk mendapatkan akses ke perawatan medis yang diperlukan.

Baca juga: Kerusuhan Terus Berkecamuk di Prancis Menyusul Kematian Remaja oleh Polisi, 1.311 Orang Ditangkap

Konflik berkepanjangan di Omdurman telah menimbulkan bencana kemanusiaan yang mengerikan. Sudah waktunya bagi para pihak yang terlibat untuk mencari solusi damai dan menghentikan kekerasan yang merenggut nyawa warga sipil yang tidak bersalah. Sementara itu, masyarakat internasional harus memberikan perhatian serius terhadap situasi ini dan berupaya memberikan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan bagi mereka yang terdampak oleh perang yang berkepanjangan ini.

Baca Juga

Profil Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Pemburu Harta Karun Inggris Temukan Bongkahan Emas Terbesar
Pemburu Harta Karun Inggris Temukan Bongkahan Emas Terbesar