Pengusaha Fernando 'Lettuce' Algaba, yang terkenal dengan gaya hidup mewahnya di Instagram, ditemukan tewas secara tragis di Argentina.
Cekricek.id - Fernando Perez Algaba, seorang pengusaha yang dikenal dengan julukan 'Lettuce', ditemukan tewas secara tragis di Argentina. Dikenal karena gaya hidup mewahnya yang sering dipamerkan di Instagram kepada hampir satu juta pengikutnya, Algaba ditemukan dalam kondisi yang mengerikan.
Pada tanggal 23 Juli, dua anak menemukan koper yang berisi tubuh Algaba yang telah dimutilasi dan ditembus oleh peluru saat mereka sedang bermain sepak bola di Ingeniero Budge, Argentina. Penemuan ini terjadi beberapa hari setelah Algaba memposting serangkaian pesan misterius tentang "orang jahat" di media sosialnya.
Pihak berwenang dipanggil ke lokasi dan pertama kali menemukan lengan dan kaki Algaba. Mesin pengangkut sampah kemudian digunakan untuk menemukan lengan yang utuh, dengan tato di tangan yang memastikan identitasnya. Analisis sidik jari kemudian memberikan konfirmasi lebih lanjut.
Hasil otopsi mengungkapkan bahwa Algaba tewas akibat tiga tembakan. Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki kematian tragis ini, namun hingga saat ini belum ada tersangka yang diidentifikasi.
Algaba, yang sebelumnya tinggal di Miami, telah melakukan perjalanan ke Spanyol sebelum kembali ke Argentina. Dia menggambarkan dirinya sebagai investor yang menjual dan menyewakan kendaraan mewah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Algaba telah mendaftarkan beberapa perusahaan melalui notaris, meskipun salah satunya dilaporkan melakukan penipuan, satu lainnya tidak memiliki nomor identifikasi pajak, dan yang ketiga berutang. Beberapa tuntutan hukum telah diajukan terhadapnya, dengan para kreditur yang telah berusaha mengejarnya selama bertahun-tahun tanpa hasil.
Hanya beberapa hari sebelum kematiannya, Algaba terdengar mengatakan dalam sebuah postingan media sosial, "Sungguh luar biasa betapa banyak orang jahat di dunia ini yang saat Anda berpikir untuk membantu mereka, mereka malah berpikir untuk menghancurkan Anda."
Dia juga mengirim pesan lain yang berbunyi, "Halo, ibu, saya perlu membersihkan pikiran saya seperti biasa. Dan dari sini, saya menyadari dua hal: bahwa kita tidak bisa melarikan diri dari masalah dan bahwa masalah akan mengikuti kita."
Kisah tragis ini mengingatkan kita semua bahwa kehidupan di balik kilauan media sosial bisa jauh lebih kompleks dan berbahaya dari yang tampak di permukaan.