Inhil, Cekricek.id - Kondisi daya dukung lahan Indragiri Hilir (Inhil), Riau - Secara umum, jenis tanah di Kabupaten Indragiri Hilir dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tanah mineral dan tanah organik. Tanah mineral terbentuk dari proses pelapukan batuan, seperti tanah latosol (merah) dan tanah andosol (hitam). Sedangkan tanah organik terbentuk dari hasil pematangan sisa-sisa tanaman, seperti tanah gambut.
Keadaan fisiografi, bentuk wilayah, dan sifat-sifat tanah menggambarkan karakteristik yang membedakan satuan lahan. Kualitas lahan sangat dipengaruhi oleh kualitas jenis tanahnya, yang juga sangat tergantung pada kondisi geologis, iklim, dan topografinya.
Secara umum, Kabupaten Indragiri Hilir memiliki lima kelompok satuan lahan fisiografi, yaitu:
Kelompok marin
Kelompok marin terletak di sepanjang pantai dan merupakan hasil proses sedimentasi. Satuan lahan pada kelompok ini dapat dibedakan antara lain beting pasir, dataran pasang surut, rawa belakang pantai, dan endapan delta.
Kelompok ini luasnya mencapai 17,09% dari luas lahan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Kelompok kubah gambut
Kelompok kubah gambut terbentuk dari endapan organik yang berasal dari endapan permukaan muda dan tua. Secara umum, ketebalan gambut akan meningkat semakin jauh dari sungai.
Dengan pengendalian tata air yang baik, daerah ini sebenarnya memiliki potensi untuk perkebunan.
Namun, miskinnya kandungan hara dapat menjadi penghambat utama. Tanah organosol atau tanah gambut merupakan jenis tanah yang paling dominan terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir, mencapai 75,32% dari luas wilayahnya.
Kelompok alluvial
Kelompok alluvial terbentuk dari endapan alluvial sungai dan terletak di sepanjang jalur-jalur aliran sungai.
Pada umumnya, daerah ini cukup potensial untuk lahan persawahan, tentunya dengan memperhatikan jalur hijau yang harus dipertahankan. Kelompok ini merupakan satuan fisiografi yang terkecil di Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu hanya sekitar 0,57% dari luas wilayah.
Kelompok dataran
Kelompok dataran berkembang dari batuan sedimen dan tur intermedier dan mafik. Kelompok ini juga hanya ditemui pada bagian selatan Kabupaten Indragiri Hilir dengan kelerengan umumnya <3%. Luasnya mencapai 4,25% dari luas wilayah.
Kelompok perbukitan
Kelompok perbukitan, seperti halnya kelompok dataran, berkembang dari batuan sedimen dan tur intermedier dan mafik.
Kelompok ini juga hanya ditemui pada bagian selatan Kabupaten Indragiri Hilir dengan kelerengan umumnya 16-25%, terutama yang berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu dan provinsi Jambi (TNBT). Luasnya mencapai 2,77% dari luas total wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.
Berikut data luas satuan lahan di Indragiri Hilir (Inhil):
No | Satuan Lahan | Luas (Ha) | Proporsi (%) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | Marin | 233.714 | 17,09 | Umumnya kelerengan < 3% dan sebagian kecil < 8% |
2 | Kubah Gambut | 1.030.039 | 75,32 | Didominasi oleh oligotrofik air tawar dengan kedalaman > 2 meter |
3 | Alluvial | 7.795 | 0,57 | Umumnya Kelerengan < 3% |
4 | Dataran | 58.121 | 4,25 | Umumnya Kelerengan < 3% dan terdapat di bagian selatan |
5 | Perbukitan | 37.881 | 2,77 | Umumnya Kelerengan 16-25 terdapat di bagian selatan |
Total | 1.367.551 | 100 |
Baca juga: Letak, Luas dan Batas Wilayah Indragiri Hilir (Inhil), Riau
Itulah kondisi tentang daya dukung lahan Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Informasi ini dikutip dari dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Indragiri Hilir (Inhil) Tahun 2024.
Dapatkan update Berita Inhil Hari Ini dan Berita Riau Hari Ini setiap hari dari Cekricek.id. Ikuti kami melalui Google News. Klik tautan untuk terhubung.