Bengkalis, Cekricek.id - Pembentukan geologi Bengkalis tidak terlepas dari sejarah pembentukan geologi Pulau Sumatera. Sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis, yaitu Kecamatan Mandau, Pinggir, Bukit Batu, dan Siak Kecil, berada di bagian pesisir timur Pulau Sumatera.
Wilayah ini terbentuk dari endapan gambut masa lalu akibat erosi besar yang terjadi di bagian hulu sungai-sungai besar di Pulau Sumatera.
Endapan yang terbawa semakin besar semakin ke muara, sehingga membentuk formasi endapan gambut di beberapa bagian timur pesisir Pulau Sumatera, terutama di bagian cekungan tengah. Formasi ini membentuk Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat.
Secara umum, kondisi geologi Kabupaten Bengkalis terdiri dari tiga formasi, yaitu:
- Formasi Petani (Tup): disebut sebagai lapisan Palembang tengah dan bawah.
- Formasi Telisa (TMT): berupa batuan sedimen klastik.
- Formasi Pematang (TLpe): berupa batuan sedimen klastik.
Formasi Petani dan Formasi Telisa termasuk dalam batuan berumur Tersier, sedangkan Formasi Pematang termasuk dalam batuan berumur Kuarter.
Aluvium tua umumnya merupakan bagian kering yang terdapat di Kecamatan Mandau, Pinggir, dan Bukit Batu. Aluvium muda menempati cekungan atau daerah belakang pantai yang berawa dan alur-alur pasang surut yang terdapat di Kecamatan Rupat, Rupat Utara, Bengkalis, Bantan, Bukit Batu, dan Siak Kecil.
Kecamatan Mandau dan Pinggir terletak dalam struktur tersier dan cekungan deposit yang sering disebut sebagai cekungan Sumatera Tengah. Cekungan ini terdiri atas lapisan yang tebal di antara deposit minyak bumi dan batu-batuan.
Berikut peta geologi Bengkalis yang dilansir oleh Dinas PUPR Bengkalis pada tahun 2022:
Baca juga: Potret Topografi Bengkalis: Didominasi oleh Fisiografi Cekungan Rawa
Itulah kondisi geologi Bengkalis. Informasi ini dikutip dari dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Bengkalis Tahun 2024.
Dapatkan update Berita Bengkalis Hari Ini dan Berita Riau Hari Ini setiap hari dari Cekricek.id. Ikuti kami melalui Google News. Klik tautan untuk terhubung.