Cekricek.id, Agam – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-32 perpindahan Ibukota Kabupaten Agam ke Lubuk Basung, Komunitas Bonsai Lubuk Basung akan menggelar Kontes Bonsai Lubuk Basung pada 19 Juli 2025 mendatang.
Kegiatan ini dibahas dalam audiensi antara panitia pelaksana dengan Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal di ruang kerjanya, Selasa (15/7/2025).
Ketua Komunitas Bonsai Lubuk Basung, Hadi Isman, menyampaikan bahwa kontes akan dikemas bersama pameran seni lainnya seperti cincin batu akik dan aquascape, guna menciptakan nuansa yang kaya estetika dan menarik minat masyarakat luas.
“Ini bukan sekadar kontes bonsai, tapi ruang berkumpulnya berbagai komunitas seni yang juga memberi dampak bagi sektor UMKM dan pariwisata lokal,” ujar Hadi.
Menariknya, pengunjung akan terlibat langsung dalam proses penilaian, karena 10 bonsai terbaik akan dipilih berdasarkan voting pengunjung. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan interaksi dan partisipasi publik.
Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal menyambut positif rencana tersebut dan menyatakan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Agam.
“Kegiatan seperti Kontes Bonsai Lubuk Basung bukan hanya bernilai seni, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi kreatif dan menjadi daya tarik wisata baru,” tegas Iqbal.
Ia juga mendorong agar even ini menjadi agenda tahunan tetap, mengingat potensinya yang besar dalam mengembangkan Lubuk Basung sebagai destinasi seni dan budaya di Sumatera Barat.
Menurut Iqbal, seni seperti bonsai dan aquascape tidak hanya memupuk kreativitas, tapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika dikembangkan secara konsisten.
“Kami berharap kegiatan ini diekspos secara luas, baik melalui media lokal maupun platform digital, agar semakin banyak orang mengenal Lubuk Basung sebagai pusat kreativitas masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga: Program Sawah Pokok Murah Agam Jadi Solusi Nyata untuk Petani
Rangkaian kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka peluang pasar baru bagi pelaku UMKM lokal, sekaligus menjadi sarana edukatif bagi generasi muda untuk mencintai seni dan memperkenalkan kekayaan lokal melalui tanaman bonsai dan karya akuaskap. (*)