Cekricek.id - Dalam dunia pendidikan tinggi, Universitas Airlangga (Unair) kembali menorehkan tinta emasnya. Dua mahasiswa berbakat, Mohammad Nizar Maulana dan Nabilah Rahmaniah, telah mengharumkan nama almamater dengan meraih medali emas di bidang Neurologi Psikiatri pada Regional Medical Olympiad (RMO). Mereka berhasil mengungguli peserta dari 26 universitas papan atas di tanah air.
RMO, yang diinisiasi oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) wilayah IV, adalah ajang kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa kedokteran dari seluruh Indonesia.
Wilayah IV mencakup Indonesia bagian Timur, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Tahun ini, Palu, Sulawesi Tengah, menjadi tuan rumah kompetisi ini dengan Universitas Tadulako sebagai lokasi penyelenggaraannya.
Dalam wawancara eksklusif dengan UNAIR NEWS, Nabilah membagikan kisah perjalanan mereka menuju puncak. Untuk mendapatkan kesempatan mewakili Fakultas Kedokteran UNAIR di RMO, ada serangkaian seleksi internal yang harus mereka lalui.
Proses seleksi ini dirancang untuk menemukan delegasi terbaik yang akan bertarung di RMO. Seleksi dilakukan oleh senior yang berpengalaman, dengan fokus pada tes pengetahuan dasar.
Perjalanan mereka tidak mudah. Ada tiga tahapan yang harus mereka lalui: babak penyisihan, semi final, dan final.
Di babak penyisihan, mereka diberikan tantangan untuk menyelesaikan 120 soal berformat Multiple Choice Question (MCQ) dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Dengan kegigihan dan ketekunan, mereka berhasil mengalahkan puluhan delegasi lain dan melangkah ke babak final.
Tantangan di babak final pun tak kalah menegangkan. Mereka diuji dengan format cepat tepat (LCT) dalam Student Oral Case Analysis and Public Health (SOCA-PH). Namun, dengan keahlian dan persiapan yang matang, mereka berhasil meraih skor tertinggi. "Kami sangat bersyukur dapat meraih skor tertinggi dan membawa pulang medali emas untuk UNAIR," ungkap Nabilah dengan penuh semangat.
Nizar, dengan nada penuh haru, menambahkan bahwa semua pengorbanan yang mereka lakukan, mulai dari waktu, tenaga, hingga mental, akhirnya membuahkan hasil. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para senior dan dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dukungan selama RMO.
Sebagai penutup, Nizar berharap, "Semoga generasi penerus kami dapat melanjutkan tradisi keberhasilan ini dan terus mempertahankan prestasi UNAIR di kancah nasional."