Mahyeldi Ajak Apical Group Berinvestasi Pengolahan CPO di Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah meninjau fasilitas pengolahan CPO PT. Sari Dumai Oleo untuk mendorong investasi di Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah meninjau fasilitas pengolahan CPO PT. Sari Dumai Oleo, Selasa (10/6/2025). [Foto: Istimewa]

Cekricek.id, Dumai - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengajak Apical Group untuk berinvestasi dalam pengolahan CPO (Crude Palm Oil) di Sumatera Barat. Ajakan tersebut disampaikan saat Gubernur melakukan kunjungan kerja ke fasilitas PT. Sari Dumai Oleo (SDO) milik Apical Grup di Kota Dumai, Provinsi Riau, Selasa (10/06/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong investasi di Sumbar pada sektor industri strategis.

PT. Sari Dumai Oleo merupakan perusahaan yang berkonsentrasi pada pengolahan dan perdagangan minyak kelapa sawit. Apical Group yang menjadi induk perusahaan dikenal sebagai salah satu pengolah dan eksportir produk olahan sawit terbesar di Indonesia dengan aktivitas meliputi pemurnian, pengolahan, dan distribusi minyak sawit beserta produk turunannya.

Melalui anak perusahaannya PT. Padang Raya Cakrawala (PRC), Apical Group telah membangun kilang minyak sawit baru di Kawasan Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang. Proyek ini meliputi pembangunan fasilitas refinery untuk pengolahan CPO serta fractionation plant untuk memproduksi minyak goreng dan produk turunannya.

General Manager Apical Gunawan yang memandu rombongan Gubernur berkeliling fasilitas pabrik menyampaikan bahwa perusahaannya siap melakukan pengembangan usaha di kawasan Pelabuhan Teluk Bayur. Namun, rencana ekspansi tersebut menghadapi kendala keterbatasan lahan yang tersedia.

Gubernur Mahyeldi mengungkapkan kekagumannya setelah mengelilingi fasilitas pabrik yang mencapai luas 160 hektare. "Sumatera Barat sudah sangat selayaknya memiliki pabrik dengan skala produksi yang sangat besar seperti ini," kata Mahyeldi dalam keterangan tertulis yang diterima Cekricek.id, Selasa (10/06/2025).

Fasilitas PT. Sari Dumai Oleo di Dumai memiliki kapasitas produksi mencapai 12.830 TPD (Tone per Day) dan beroperasi 24 jam setiap hari. Operasional hanya dihentikan saat shutdown plant untuk perawatan dan perbaikan menyeluruh peralatan pabrik.

"Karena pengembangan di kawasan Teluk Bayur terkendala oleh keterbatasan lahan, saya telah menginstruksikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mencarikan lahan yang sesuai dengan kriteria Apical Group," terang Mahyeldi.

Kepala Dinas DPMPTSP Sumatera Barat Adib Alfikri menyatakan siap memfasilitasi dan mencarikan lahan untuk Apical Group. "Ada beberapa lahan yang kami rasa bisa memenuhi keinginan Apical Group. Kami segera akan mengundang mereka ke Sumatera Barat untuk peninjauan lapangan," pungkas Adib.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat Novrial yang turut mendampingi Gubernur pada peninjauan pabrik Apical Group di Dumai menjelaskan potensi besar sektor ini. Sebagai industri pengolah turunan CPO, Sumatera Barat memiliki 39 industri CPO yang telah beroperasi.

"Selain potensi investasi di Sumbar, dimungkinkan juga dirancang kerja sama perdagangan CPO yang dihasilkan di Sumatera Barat dengan Apical Group baik yang ada di Teluk Bayur atau di Dumai untuk meningkatkan nilai tambah produk olahan sawit di Sumatera Barat," jelas Novrial.

Novrial menambahkan adanya peluang pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur, Panasahan, dan Teluk Tapang sebagai pintu keluar ekspor produk turunan sawit. "Peluang ekspor ke negara IORA (Indian Ocean Rim Association) sangat besar, tentu melalui dukungan kebijakan Pemerintah Pusat," tutur Novrial.

Baca juga: Gubernur Sumbar Tertibkan Pedagang Kelok Sembilan

Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat realisasi investasi di Sumbar pada sektor pengolahan CPO yang strategis bagi perekonomian daerah. Dengan dukungan infrastruktur pelabuhan yang memadai, Sumatera Barat berpotensi menjadi pusat pengolahan sawit yang kompetitif di kawasan Samudera Hindia. [*/ag]

Baca Juga

Gubernur Sumbar Tertibkan Pedagang Kelok Sembilan
Gubernur Sumbar Tertibkan Pedagang Kelok Sembilan
Cekricek.id - Sejarah Kota Pekanbaru: Dari Bandar Pekan Hingga Kota Modern
Sejarah Kota Pekanbaru: Dari Bandar Pekan Hingga Kota Modern
Cekricek.id - Kisah Inspiratif Ciliandra Fangiono, Orang Paling Kaya Termuda di Indonesia dengan Harta Rp36,4 T
Ciliandra Fangiono, Pria Kelahiran Riau jadi Orang Paling Kaya Termuda di Indonesia dengan Harta Rp36,4 T
Seorang Pria Tua Diserang Beruang di Indragiri Hulu, Riau
Seorang Pria Tua Diserang Beruang di Indragiri Hulu, Riau
Harta Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Bertambah Rp5 Miliar dalam 2 Tahun
Harta Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Bertambah Rp5 Miliar dalam 2 Tahun
Tingkatkan Pembangunan Daerah: Gubernur Sumbar Ajak Sinergi dengan Pemerintah Pusat
Tingkatkan Pembangunan Daerah: Gubernur Sumbar Ajak Sinergi dengan Pemerintah Pusat