Cekricek.id - Bila Anda pernah mendengar tentang Desa Wisata Nyarai di Padang Pariaman, maka persiapan untuk menjadikannya destinasi pariwisata berbasis masyarakat ASEAN tak lagi menjadi mimpi. Dengan misi tersebut, tim Universitas Negeri Padang (UNP), khususnya dari Departemen Pariwisata Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, telah mengambil langkah konkret.
Dibawah bimbingan Feri Ferdian, UNP memperkenalkan sebuah program pelatihan yang dikhususkan bagi pelaku UMKM di Nyarai. Tema pelatihan? "Pembuatan Produk Ekonomi Kreatif Berbasis Potensi dan Pangan Lokal". Dan bintang dari pelatihan ini adalah Asam Kandis, sebuah pangan lokal yang seringkali terabaikan.
Yulia Mandasari, yang tidak hanya memiliki wawasan namun juga pengalaman luas dalam dunia Tata Boga, hadir sebagai instruktur. Dengan semangat mengedepankan potensi lokal, Yulia membagikan pengetahuan tentang cara mengolah Asam Kandis menjadi produk makanan dan minuman yang berinovasi.
Hal ini, diharapkan, tidak hanya meningkatkan daya saing UMKM setempat dalam menyajikan aneka kuliner, namun juga memberi mereka kesempatan untuk menyajikan oleh-oleh unik bagi wisatawan yang berkunjung.
Tak berhenti di sana, ada pesan penting yang Yulia ingin sampaikan kepada masyarakat UMKM: Diversifikasi. Maksudnya, pelaku UMKM seharusnya tidak hanya fokus pada satu atau dua produk, melainkan menciptakan berbagai inovasi yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Ditambah lagi, legalitas juga menjadi hal yang ditekankan dalam pelatihan ini. Masyarakat UMKM diajarkan pentingnya memiliki sertifikasi agar produk yang dihasilkan memenuhi standar dan diakui secara legal.
Menggali potensi lokal, seperti Asam Kandis, menjadi salah satu langkah cerdas dalam meningkatkan daya saing Desa Wisata Nyarai. Dan dengan dukungan dari UNP, harapan untuk menjadikan Nyarai sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat ASEAN tampaknya semakin dekat untuk menjadi realitas.