Cekricek.id, Portal Islam – Al-Aqsa terletak di jantung Kota Tua Yerusalem di sebuah bukit yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Har ha-Bayit atau Temple Mount. Sementara bagi umat Islam secara internasional dikenal sebagai al-Haram al-Sharif atau The Noble Sanctuary.
Melansir Alarabiya, Umat muslim menganggap situs itu sebagai yang tempat tersuci ketiga dalam Islam, setelah Mekah dan Madinah. Al-Aqsa adalah nama yang diberikan untuk seluruh kompleks dan merupakan rumah bagi dua tempat suci umat Islam yaitu Kubah Batu dan Masjid al-Aqsa, juga dikenal sebagai Masjid Qibli, yang dibangun pada abad ke-8 Masehi.
Kompleks ini menghadap ke Tembok Barat, tempat doa suci bagi orang Yahudi, yang menjadikan Temple Mount sebagai situs paling suci mereka. Orang Yahudi percaya Raja Salomo yang alkitabiah membangun kuil pertama di sana 3.000 tahun yang lalu. Kuil kedua dihancurkan oleh orang Romawi pada tahun 70 M.
Israel merebut situs itu dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan menggabungnya dengan sisa Yerusalem Timur dan bagian Tepi Barat yang bersebelahan dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional.
Jordan, keluarga Hashemite yang berkuasa memiliki perwalian situs Muslim dan Kristen, menunjuk anggota lembaga Wakaf yang mengawasi situs tersebut.
Mengapa al-Aqsa menjadi titik nyala dalam konflik Israel-Palestina?
Kompleks al-Aqsa telah lama menjadi titik nyala kekerasan mematikan atas masalah kedaulatan dan agama di Yerusalem.
Di bawah pengaturan “status quo” lama yang mengatur wilayah tersebut, yang menurut Israel dipertahankan, non-Muslim dapat berkunjung tetapi hanya Muslim yang diizinkan beribadah di kompleks masjid.
Pengunjung Yahudi semakin sering berdoa secara terbuka di situs tersebut yang bertentangan dengan aturan, dan pembatasan Israel terhadap akses jamaah Muslim ke situs tersebut telah menyebabkan protes dan pecahnya kekerasan.
Bentrokan di lokasi tersebut pada tahun 2021 berkontribusi memicu perang 10 hari dengan Gaza.
Pada tahun 2000, politisi Israel Ariel Sharon, yang saat itu menjadi pemimpin oposisi, memimpin sekelompok anggota parlemen Israel ke kompleks Temple Mount/al-Haram al-Sharif.
Baca juga: Komunitas Kristen Kecam Israel Melarang Azan Selama Ramadan
Warga Palestina memprotes, dan terjadi bentrokan kekerasan yang dengan cepat meningkat menjadi pemberontakan Palestina kedua, yang juga dikenal sebagai Intifada al-Aqsa.