Misteri Lukisan Batu Gua Sireh: Kisah Duka dari Masa Lalu Malaysia

Misteri Lukisan Batu Gua Sireh: Kisah Duka dari Masa Lalu Malaysia

Misteri Lukisan Batu Gua Sireh: Kisah Duka dari Masa Lalu Malaysia. [Ist]

Peneliti mengungkap kisah tragis di balik lukisan batu kuno Gua Sireh di Malaysia, menggambarkan perlawanan penduduk asli terhadap kekerasan di perbatasan pada abad ke-17 dan 18.

Cekricek.id - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Sosial dan Budaya Griffith bersama dengan Departemen Museum Sarawak telah berhasil menentukan usia dari lukisan batu di Gua Sireh, Sarawak. Penemuan ini mengungkap kisah tragis tentang konflik yang terjadi di masa lalu.

Gua Sireh, sebuah gua batu kapur terkenal di Sarawak barat, Pulau Borneo, Malaysia, dikenal dengan lukisan arangnya yang menghiasi dinding gua. Setiap tahun, ratusan pengunjung datang untuk menyaksikan keindahan seni ini.

Terletak sekitar 55km tenggara dari ibu kota Sarawak, Kuching, situs ini dikelola oleh masyarakat Bidayuh (penduduk asli setempat) bekerja sama dengan Departemen Museum Sarawak. Lukisan-lukisan tersebut menggambarkan perlawanan masyarakat asli terhadap kekerasan di perbatasan pada abad ke-17 dan 18.

Dengan teknik radiokarbon, lukisan tersebut diperkirakan berasal dari tahun 1670 hingga 1830 M, periode yang ditandai dengan meningkatnya konflik di kawasan tersebut. Pada masa itu, elit Melayu yang mengendalikan wilayah ini membebankan pajak yang berat kepada suku-suku di pegunungan, termasuk Bidayuh.

Misteri Lukisan Batu Gua Sireh: Kisah Duka dari Masa Lalu Malaysia

Dr. Jillian Huntley, salah satu pemimpin penelitian, menjelaskan bahwa timnya ingin memastikan bahwa lukisan tersebut dibuat dengan arang. "Kami meneliti isotop karbon yang membusuk, yang menunjukkan bahwa bahan tersebut mengandung karbon," kata Dr. Huntley. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa arang yang digunakan berasal dari beberapa jenis bambu.

Seni di Gua Sireh merupakan bagian dari distribusi lukisan hitam yang ditemukan dari Filipina hingga Malaysia. Lukisan-lukisan ini diyakini berkaitan dengan diaspora masyarakat yang berbicara dalam bahasa Austronesia.

Penelitian sebelumnya oleh Pusat Penelitian Sosial dan Budaya Griffith menunjukkan bahwa lukisan serupa di Filipina dibuat sekitar 3500 tahun yang lalu, sementara di Sulawesi selatan sekitar 1500 tahun yang lalu. "Lukisan hitam di kawasan ini telah ada selama ribuan tahun," kata Dr. Huntley.

Profesor Paul Tacon, yang juga memimpin penelitian, menambahkan bahwa di Gua Sireh, orang-orang digambarkan dengan memakai mahkota, beberapa di antaranya bersenjatakan perisai, pisau, dan tombak. Lukisan tersebut menggambarkan berbagai aktivitas seperti berburu, memancing, dan menari.

Mohammad Sherman Sauffi William, keturunan Bidayuh dan kurator di Departemen Museum Sarawak, menyatakan bahwa pemahaman tentang tanggal-tanggal tersebut didasarkan pada sejarah lisan masyarakat Bidayuh. "Mereka mengingat penggunaan Gua Sireh sebagai tempat perlindungan saat terjadi kekerasan wilayah pada awal 1800-an," kata William.

Misteri Lukisan Batu Gua Sireh: Kisah Duka dari Masa Lalu Malaysia

Menurut cerita lisan, saat seorang pemimpin Melayu menuntut anak-anak Bidayuh, mereka menolak dan mundur ke Gua Sireh. Meskipun mengalami beberapa kerugian, mereka berhasil menyelamatkan anak-anak mereka dengan melarikan diri melalui lorong di belakang gua.

Lukisan di gua menampilkan senjata khas seperti Pandat, yang digunakan khusus untuk pertempuran atau perlindungan, serta Parang Ilang, senjata utama yang digunakan selama perang.

Baca Juga

Krikil roda berusia 12.000 tahun berbentuk donat yang ditemukan di situs arkeologi Nahal Ein Gev II, Israel Utara, diduga menjadi bukti asal usul roda tertua di dunia
Roda Tertua di Dunia Ditemukan di Israel, Berusia 12.000 Tahun
Situs Raja Arthur King Arthur's Hall di Bodmin Moor Cornwall menampilkan struktur persegi panjang dengan 56 batu tegak yang dibangun pada masa Neolitikum.
Fakta Mengejutkan: Situs Raja Arthur Berusia 5.500 Tahun
Fosil kecebong tertua berusia 160 juta tahun yang ditemukan di Formasi La Matilde, Argentina, menunjukkan detail anatomi yang luar biasa
Fosil Kecebong Tertua di Dunia Ditemukan di Argentina, Berusia 160 Juta Tahun
Pemakaman kayu Celtic berusia 2.600 tahun yang ditemukan di Riedlingen, Jerman, menunjukkan konstruksi kayu ek yang terpelihara dengan sempurna
Pemakaman Kayu Celtic Berusia 2.600 Tahun Ditemukan di Jerman, Ungkap Jejak Peradaban Kuno
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark