Apa Itu Operasi Seroja?
Operasi Seroja adalah oprasi keamanan dalam negeri (Opkamdagri) dalam rangka penggunaan kekuatana ABRI untuk memantapkan keamanan dan ketertiban.
Operasi Seroja adalah instruksi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia dalam menghadapi pergolakan di Timor Timur Portugis. Rencana operasi tersebut disusun oleh Pimpinan Hankam/ABRI yang kemudian diberi nama Rencana Kampanye Seroja, yang di dalamnya terdapat tiga tahap, yaitu:
- tahap Operasi Militer secara tertutup;
- tahap kegiatan diplomasi, yaitu operasi militer tertutup;
- tahap operasi militer sesungguhnya.
Rencana Kampanye Seroja disusun dan ditandatangani oleh Menhankam/Pangab M. Jusuf pada 21 Mei 1975.
Oprasi Seroja secara resmi dimulai pada 25 Mei 1975.
Operasi ini bertujuan untuk membersihkan basis Fretilin di beberapa wilayah, seperti di Atasbe, Hutalia, Fatubesi dan beberapa wilayah lainnya. Pada 6 Desember 1975 satu kompi pasukan Kopasandha diterjunkan di Ibukota Dili dalam rangka merebut dan menduduki kota.
Dalam pertempuran ini banyak korban jatuh dari kedua belah pihak.
Akhirnya pada 7 Desember 1975 Kota Dili dapat direbut, serta operasi militer ini juga bergerak memberikan bantuan ekonomi berupa sembilan bahan pokok kepada daerah-daerah basis Fretilin yang berhasil direbut.
Selain itu pemulihan keadaan di bidang pendidikan dan keamanan juga dilakukan, agar daerah operasi berangsur kondusif.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.