Siapa Osa Maliki Wangsadinata?
Osa Maliki Wangsadinata adalah seorang tokoh nasional yang terkenal sebagai pejuang Indonesia pada masa revolusi. Lahir pada 30 Desember 1907 di Padalarang, Jawa Barat, ia adalah anggota Sarekat Islam dan Pemuda Indonesia.
Pada tahun 1926, Osa terlibat dalam peristiwa gerakan Partai Komunis Indonesia yang melawan pemerintahan Hindia Belanda. Karena perannya dalam peristiwa tersebut, ia pernah dipenjara selama empat tahun dan diasingkan ke Boven Digul.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Osa memilih untuk masuk menjadi anggota Partai Nasionalis Indonesia (PNI). Namun pada tahun 1960, bersama Usep Ranawidjaja, ia memimpin Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) "aliran kanan" sebagai bentuk perlawanan terhadap PNI yang dianggap bersimpati terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam kepemimpinannya di GMNI, Osa mengkritik aksi penurunan dan penyobekan gambar Sukarno yang memicu kemarahan massa pendukung Sukarno. Pada tahun 1971, Osa menjadi pemimpin PNI dalam pemilu.
Sebagai anggota Sarekat Islam, Osa Maliki Wangsadinata juga terlibat dalam gerakan sosial dan politik di masa itu. Pada tahun 1927, ia menjadi anggota redaksi majalah Sarekat Islam bernama "Al-Ikhwan". Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi masyarakat Muslim seperti Persatuan Muslimin Indonesia (PMI) dan Partai Muslimin Indonesia (PMI). Pada tahun 1950, ia menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat dan pada tahun 1955 menjadi anggota Dewan Pertimbangan Umum Partai Muslimin Indonesia.
Selain itu, Osa Maliki Wangsadinata juga dikenal sebagai tokoh yang pro-kemerdekaan dan anti-kolonialisme, ia menjadi pendiri dan ketua Umum Hizbullah, yang merupakan organisasi yang berjuang untuk memerdekakan negara dari pemerintahan kolonial Belanda.
Ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR dari tahun 1955 sampai tahun 1959. Osa Maliki Wangsadinata meninggal pada tahun 1978 dan diabadikan sebagai salah satu tokoh nasional yang diakui perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.
