Pemakaman Kayu Celtic Berusia 2.600 Tahun Ditemukan di Jerman, Ungkap Jejak Peradaban Kuno

Pemakaman kayu Celtic berusia 2.600 tahun yang ditemukan di Riedlingen, Jerman, menunjukkan konstruksi kayu ek yang terpelihara dengan sempurna

Pemakaman kayu Celtic berusia 2.600 tahun yang ditemukan di Riedlingen, Jerman. [Foto: Istimewa]

Cekricek.id — Tim arkeolog di Jerman berhasil menemukan pemakaman kayu Celtic yang terawat sempurna di pusat gundukan pemakaman besar dari periode Celtic awal. Penemuan ini menjadi temuan pemakaman kayu Celtic kedua yang terpelihara dengan baik di negara tersebut.

Pemakaman berusia 2.600 tahun yang ditemukan di dekat kota Riedlingen ini dinilai sebagai temuan bersejarah yang memiliki nilai ilmiah luar biasa. "Makam Riedlingen adalah keberuntungan bagi dunia arkeologi," ujar Arkeolog Negara Baden-Württemberg, Dirk Krausse, dalam konferensi pers.

Suku Celtic kuno mendiami wilayah Eropa kontinental hingga ke wilayah yang kini menjadi Turki. Mereka terdiri dari berbagai kelompok, termasuk suku Gaul yang mendiami wilayah yang sekarang menjadi Prancis dan suku Celtiberian di Semenanjung Iberia. Wilayah asal mereka diduga mencakup sebagian Prancis, Republik Ceko, dan Jerman selatan, tempat makam ini ditemukan.

Ruang pemakaman kayu Celtic ini memiliki dimensi sekitar 3,4 meter lebar dan 4 meter panjang. Lantai, dinding, dan langit-langitnya dibangun menggunakan kayu ek yang masih terpelihara dengan sempurna berkat kondisi lembab dari air tanah dan akuifer. Kondisi ini melindungi kayu dari paparan oksigen yang dapat menyebabkan pembusukan.

Pemakaman ini ditemukan di pusat gundukan makam raksasa dengan diameter 65 meter dan tinggi hampir 6 meter. Ukurannya yang besar membuat para arkeolog mengidentifikasi kompleks ini sebagai salah satu dari sedikit gundukan pemakaman bangsawan yang dibangun oleh suku Celtic di Jerman barat daya antara tahun 620 dan 450 Sebelum Masehi.

Melalui analisis cincin pohon, para arkeolog dapat menentukan tahun pembuatan ruang pemakaman dengan tepat. Sejauh ini, mereka telah menentukan usia kayu yang diduga merupakan alat yang ditinggalkan oleh pembangun Celtic berasal dari tahun 585 Sebelum Masehi.

Tim peneliti menemukan tiga lokasi yang mengandung sisa-sisa manusia. Pertama, tulang-belulang di dalam ruang pemakaman kayu Celtic. Kedua, tulang-belulang di makam kedua yang lebih dekat ke permukaan gundukan. Ketiga, sisa-sisa kremasi dalam dua guci kuno bertanggal sekitar tahun 600 Sebelum Masehi yang terkubur di bawah gundukan pemakaman.

Baca juga: Misteri Radioaktif Pada Babi Hutan Bavaria Jerman Terungkap

Analisis tulang menunjukkan bahwa individu dalam ruang pemakaman adalah seorang pemuda berusia antara 15 hingga 20 tahun dengan tinggi badan antara 160 hingga 168 sentimeter. Sementara itu, individu di makam yang lebih dangkal adalah seorang pria berusia antara 25 hingga 35 tahun.

Baca Juga

Krikil roda berusia 12.000 tahun berbentuk donat yang ditemukan di situs arkeologi Nahal Ein Gev II, Israel Utara, diduga menjadi bukti asal usul roda tertua di dunia
Roda Tertua di Dunia Ditemukan di Israel, Berusia 12.000 Tahun
Situs Raja Arthur King Arthur's Hall di Bodmin Moor Cornwall menampilkan struktur persegi panjang dengan 56 batu tegak yang dibangun pada masa Neolitikum.
Fakta Mengejutkan: Situs Raja Arthur Berusia 5.500 Tahun
Fosil kecebong tertua berusia 160 juta tahun yang ditemukan di Formasi La Matilde, Argentina, menunjukkan detail anatomi yang luar biasa
Fosil Kecebong Tertua di Dunia Ditemukan di Argentina, Berusia 160 Juta Tahun
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark
Penelitian Terbaru Mengungkap Kemungkinan Tujuan Lain Penelitian Terbaru Mengungkap Kemungkinan Tujuan Lain Stonehenge
Penelitian Terbaru Mengungkap Kemungkinan Tujuan Lain Stonehenge