Apa Itu Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)?
Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Dr. Soumokil, bekas Jaksa Agung Indonesia Timur, yang berpusat di Ambon bertujuan untuk melepaskan diri dari Republik Indonesia Serikat pada 25 April 1950.
Sebelum memproklamasikan RMS, Soumokil berhasil memindahkan pasukan KNIL dan pasukan Baret Hijau yang terlibat pemberontakan Andi Azis ke Ambon. Pasukan-pasukan tersebut yang menjadi tulang punggung perlawanan RMS.
Setelah kota Ambon jatuh ke tangan pasukan APRIS pada November 1950, sisa-sisa pasukan RMS melarikan diri ke dalam hutan dan untuk beberapa tahun melakukan kegiatan pengacauan.
Sisa-sisa kekuatan RMS kemudian mendirikan pemerintahan pengasingan di Belanda. Pemerintah Pusat semula mencoba menyelesaikan konflik ini secara damai dengan mengirimkan suatu misi yang diketuai oleh Dr. Leimena.
Setelah usaha penyelesaian damai tidak berhasil, Pemerintah memutuskan untuk menumpasnya dengan kekuatan senjata.
Dalam pelaksanaannya dibentuk sebuah pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Kawilarang. Pada 14 Juli 1950 pasukan ekspedisi APRIS mendarat di Laha, Pulau Buru. Pasukan APRIS juga mendarat di Pulau Seram, Tanimbar, Kepulauan Kei, dan Aru dan dapat segera menguasainya.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.