Cekricek.id - Dalam temuan ilmiah yang menakjubkan, para peneliti baru-baru ini mengungkapkan adanya cadangan air tawar raksasa, terperangkap selama 6 juta tahun di bawah Pegunungan Hyblean, Sisilia. Air ini, yang terjebak selama krisis salinitas Messinian, kini menawarkan harapan baru bagi penyelesaian masalah kekurangan air di wilayah tersebut.
Penelitian terbaru ini mengungkap kisah menarik tentang sebuah masa ketika Laut Tengah hampir mengering karena peristiwa pendinginan global yang mengakibatkan air laut terperangkap di lembaran es dan gletser. Krisis ini, dikenal sebagai krisis salinitas Messinian, terjadi sekitar 6 juta tahun yang lalu dan menyebabkan air hujan meresap ke kerak bumi.
Studi ini, yang dipublikasikan pada tanggal 22 November dalam jurnal Communications Earth & Environment, meneliti cadangan air tanah dalam di sekitar formasi Gela, sebuah wilayah reservoir minyak yang dikenal, menggunakan data yang tersedia untuk umum dari sumur-sumur di daerah tersebut.
Tim peneliti berhasil membuat model 3D dari akuifer dan menaksir bahwa akuifer ini berisi sekitar 17.5 kilometer kubik air, jumlah yang lebih dari dua kali lipat dari yang terkandung di Loch Ness, Skotlandia.
Melalui pembelajaran dari model 3D ini, para peneliti dapat melacak kembali sejarah geologi wilayah tersebut, yang meliputi Plato Hyblaean dan Plato Malta di Laut Tengah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode Messinian, air tawar meresap ribuan kaki di bawah permukaan laut saat ini sebagai akibat dari krisis salinitas.
Air tanah fosil ini terakumulasi dalam lapisan batuan karbonat, yang berfungsi seperti spons yang menahan cairan di pori-pori antara partikel batuan.
Lorenzo Lipparini, pemimpin studi dan geosains di Universitas Malta, Universitas Roma Tre, dan Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia, menggambarkan proses ini kepada Live Science melalui email.
Untuk membuktikan teori ini, tim peneliti harus menemukan konduktivitas yang mengalirkan air meteorik — air dari hujan dan salju — dari dasar laut Mediterania ke formasi Gela yang terkubur dalam.
Malta Escarpment, sebuah tebing bawah laut yang membentang sepanjang 300 kilometer dari tepi timur Sisilia, diidentifikasi sebagai kandidat kuat untuk konduksi langsung ini.
Krisis salinitas Messinian, yang berlangsung sekitar 700.000 tahun, berakhir dengan kenaikan cepat dan drastis permukaan laut yang mungkin mengubah kondisi tekanan dan mematikan seluruh mekanisme.
Para peneliti juga menemukan kemungkinan bahwa endapan dan deposit mineral mungkin telah menyegel konduktivitas di sepanjang Malta Escarpment selama krisis, mencegah air laut bercampur dengan air tawar di formasi Gela selama jutaan tahun berikutnya.
Baca juga: Fenomena Langka Terungkap: Penemuan Bintang Berbentuk Piringan di Galaksi Luar
Penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang sejarah geologi Mediterania, tetapi juga membuka peluang untuk eksplorasi air tanah dalam di daerah lain. Tim peneliti berharap air tawar ini dapat dipompa ke permukaan untuk mengatasi kelangkaan air di Sisilia, memberikan solusi potensial untuk masalah regional yang mendesak.