Penemuan Pelana Berkuda Abad 420 M di Makam Mongolia Ungkap Sejarah Perang Berkuda

Cekricek.id - Penemuan Pelana Berkuda Abad 420 M di Makam Mongolia Ungkap Sejarah Perang Berkuda

Ilustrasi. [Foto: Dibuat oleh Kreator Cekricek.id dengan AI]

Cekricek.id - Dalam penjelajahan sejarah, sebuah pelana berkuda kuno yang ditemukan di makam Mongolia menawarkan pandangan baru terhadap sejarah perang berkuda di masa lalu. Penemuan ini, yang diungkapkan dalam studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Antiquity, menggali lebih dalam tentang awal mula peradaban berkuda dan peperangan kuda yang terkenal di kalangan nomaden Mongolia.

Para arkeolog internasional yang meneliti pelana ini menemukan bahwa benda tersebut berasal dari sekitar tahun 420 Masehi. Hal ini menjadikannya sebagai pelana bingkai kayu tertua yang diketahui, lengkap dengan pelana besi.

Penemuan ini didapatkan dari sebuah makam kuno yang sebelumnya dirampok. Pengujian radiokarbon pada sisa-sisa manusia dan sampel kulit kuda dari pelana tersebut mengkonfirmasi usianya.

Cekricek.id - Penemuan Pelana Berkuda Abad 420 M di Makam Mongolia Ungkap Sejarah Perang Berkuda
Sisa-sisa kuda dan tali kekang dari Urd Ulaan Uneet. (Foto: W. Taylor dan J. Bayarsaikhan]

Studi ini menyoroti peran penting Stepa Timur dalam pengembangan awal pelana bingkai dan stirup. Para peneliti mengungkapkan bahwa inovasi ini mungkin telah memainkan peran kunci dalam penyebaran teknik berkuda di kalangan masyarakat nomaden.

Menariknya, bukti langsung tentang asal-usul pelana bingkai dan stirup sering kali sulit ditemukan karena kondisi iklim yang keras di stepa, yang tidak selalu kondusif untuk pelestarian material organik. Namun, penemuan ini menawarkan wawasan baru tentang evolusi equestrianisme.

Pada tahun 2015, polisi Mongolia menginformasikan kepada arkeolog di Museum Nasional Mongolia tentang penjarahan makam gua di Urd Ulaan Uneet, dekat provinsi Khovd. Barang-barang yang disita termasuk pelana kayu birch yang dicat hitam dan merah, alat panah kayu, serta sisa-sisa kuda yang dimumi. Penemuan ini segera menjadi terkenal sebagai "gua sang penunggang kuda".

Melalui pengujian DNA, peneliti menentukan bahwa sisa-sisa manusia adalah seorang pria dan hewan tersebut adalah kuda jantan domestik. Kajian ini juga menunjukkan bahwa pelana dan makam tersebut berasal dari sekitar tahun 420 Masehi.

William Taylor, seorang arkeolog dari Universitas Colorado Boulder, yang turut dalam penelitian, mengungkapkan bahwa pengembangan pelana bingkai yang dapat mendukung stirup gantung adalah momen penting. Ini membuka berbagai kemungkinan lain dalam berkuda, termasuk stabilitas dan kemampuan untuk berdiri, memberikan keunggulan dalam perang berkuda.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa budaya kuda di stepa Eurasia merupakan salah satu pengadopsi awal dari pelana bingkai dan stirup.

Hal ini menegaskan bahwa budaya stepa Mongolia terkait erat dengan inovasi penting dalam equestrianisme, yang memiliki dampak besar pada pelaksanaan perang abad pertengahan.

Namun, domestikasi kuda tidak selalu mudah. Kuda yang ditemukan di makam Urd Ulaan Uneet menunjukkan kerusakan gigi akibat penggunaan pelana dan perubahan pada tulang hidungnya, yang serupa dengan cedera pada kuda lain yang dikubur di Asia Tengah dan Timur. Selain itu, kuda tersebut memiliki bekas luka di telinganya, yang mungkin menunjukkan kepemilikannya selama hidup.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa berkuda bukan hanya aktivitas laki-laki. Taylor menyatakan, "Ada setiap alasan untuk berpikir bahwa baik pria maupun wanita secara rutin menunggang kuda sejak kemunculan pertama kuda di Stepa Timur."

Baca juga: Penemuan Kuil Pagan 1.400 Tahun Lalu di Inggris: Diduga Rumah Ibadah Pra-Kristen

Penelitian lebih lanjut, terutama di daerah Asia Timur dengan pelestarian organik yang luar biasa, diperlukan untuk memperjelas apakah pelana bingkai kayu ditemukan di Stepa Timur. Temuan ini membuka jendela baru dalam memahami sejarah berkuda dan peradaban kuno.

Baca Juga

Krikil roda berusia 12.000 tahun berbentuk donat yang ditemukan di situs arkeologi Nahal Ein Gev II, Israel Utara, diduga menjadi bukti asal usul roda tertua di dunia
Roda Tertua di Dunia Ditemukan di Israel, Berusia 12.000 Tahun
Situs Raja Arthur King Arthur's Hall di Bodmin Moor Cornwall menampilkan struktur persegi panjang dengan 56 batu tegak yang dibangun pada masa Neolitikum.
Fakta Mengejutkan: Situs Raja Arthur Berusia 5.500 Tahun
Fosil kecebong tertua berusia 160 juta tahun yang ditemukan di Formasi La Matilde, Argentina, menunjukkan detail anatomi yang luar biasa
Fosil Kecebong Tertua di Dunia Ditemukan di Argentina, Berusia 160 Juta Tahun
Pemakaman kayu Celtic berusia 2.600 tahun yang ditemukan di Riedlingen, Jerman, menunjukkan konstruksi kayu ek yang terpelihara dengan sempurna
Pemakaman Kayu Celtic Berusia 2.600 Tahun Ditemukan di Jerman, Ungkap Jejak Peradaban Kuno
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark