Cekricek.id, Kapal selam Titan yang menelusuri kapal bangkai kapal Titanic mengalami ledakan yang sangat kuat, yang kemungkinan besar telah menewaskan pilot dan empat penumpangnya seketika di tengah tekanan air yang sangat tinggi di Atlantik Utara, demikian diungkapkan oleh para ahli.
Para peneliti maritim menyebut ledakan ini sebagai skenario terburuk dalam pencarian kapal yang hilang sepanjang sejarah.
Dilansir AP, kapal selam ini hilang pada hari Minggu dan kemungkinan meledak pada hari yang sama, berdasarkan "anomali" yang terdeteksi oleh sistem akustik Angkatan Laut AS. Namun, upaya pencarian internasional masih terus dilakukan karena otoritas belum memastikan informasi tersebut.
Pada hari Kamis, Penjaga Pantai mengumumkan bahwa ledakan tersebut telah menyebabkan kematian akibat "bencana". Para kru masih berusaha mencari bukti mengenai kejadian yang terjadi di dekat bangkai kapal Titanic, yang berada pada kedalaman 12.500 kaki (3.800 meter) di bawah permukaan laut.
Para ahli telah memperingatkan bahwa di kedalaman ekstrem dengan tekanan yang sangat tinggi, lambung kapal selam Titan dapat meledak, yang akan menyebabkan kematian seketika bagi siapa pun yang berada di dalamnya.
Bob Ballard, anggota tim yang menemukan bangkai kapal Titanic pada tahun 1985, mengungkapkan, "Saya rasa orang tidak bisa benar-benar memahami energi luar biasa yang terlibat dalam proses ledakan yang menghancurkan ini. Ledakan itu benar-benar merusak segalanya."
Meskipun OceanGate Expeditions, pemilik dan operator kapal, mengklaim bahwa kabin Titan berbentuk silinder yang lebih luas dan terbuat dari serat karbon, para pakar industri menyatakan bahwa itu adalah penyimpangan dari kabin berbentuk bola yang umumnya terbuat dari titanium dan digunakan oleh kebanyakan kapal selam.
Menurut Chris Roman, seorang profesor di Sekolah Pascasarjana Oseanografi Universitas Rhode Island, bentuk bola adalah bentuk yang ideal karena tekanan air didistribusikan secara merata di seluruh area kapal.
Titan memiliki panjang 22 kaki (6,7 meter) dan volume internal sebesar 23.000 pon (10.432 kilogram) yang lebih besar daripada kapal selam lainnya. Namun, meskipun mampu menampung maksimal lima orang duduk, Titan tetap mengalami tekanan eksternal yang lebih besar.
Tekanan air pada kedalaman 12.500 kaki (3.800 meter) di lokasi bangkai kapal Titanic sekitar 400 atmosfer atau 6.000 pon per inci persegi.
Arun Bansil, seorang profesor fisika di Universitas Northeastern, menggambarkan tekanan yang sangat tinggi ini sebagai kekuatan "ikan paus menggigit seseorang".
Meskipun Titan memiliki lambung komposit dengan sensor bawaan yang dapat menahan tekanan tinggi di dasar laut, kerusakan apa pun dapat menyebabkan ledakan hampir seketika dalam waktu kurang dari 40 milidetik, seperti yang diungkapkan oleh profesor asosiasi Eric Fusil, direktur Shipbuilding Hub di Universitas Adelaide di Australia.
Bansil mengatakan, "Para penumpang mungkin tidak menyadari apa yang terjadi."
Titan telah melakukan lebih dari dua lusin penyelaman laut dalam yang secara berulang memberikan tekanan pada lambungnya, demikian disampaikan oleh Jasper Graham-Jones, seorang profesor teknik mesin dan kelautan di University of Plymouth di Inggris.
Stres tersebut berpotensi menyebabkan delaminasi dan pemisahan horizontal serat karbon pada lambung kapal.
Tidak ada rincian yang diberikan oleh Penjaga Pantai maupun Ekspedisi OceanGate mengenai ledakan tersebut.
Baca juga: Kapal Selam yang Membawa 5 Orang ke Titanic Meledak di Dekat Lokasi Kecelakaan
Kejadian serupa terjadi pada tahun 1963 ketika USS Thresher, sebuah kapal selam bertenaga nuklir, kemungkinan meledak setelah melebihi "uji kedalaman" setelah serangkaian kegagalan lainnya. Sebanyak 129 pelaut dan warga sipil tewas dalam uji menyelam rutin tersebut di dekat Cape Cod.
