Daniel Mananta bercerita tentang masa lalunya yang sangat ambisius dalam mencapai cita-cita. Katanya, berawal dari pola asuh orang tua.
Cekricek.id - Sebagai keturuan yang memilki darah Cina, Daniel Mananta mengenal sosoknya sebagai orang yang sangat ambisius di masa lalu. Dia menjadi sangat terobsesi untuk menjadi yang terbaik dan memaksa dirinya untuk bisa terus berkembang.
Menurut Daniel, Sifat ambisiusnya itu berawal dari lingkungan keluarga dan pengaruh pola asuh orang tuanya. Ibunya dahulunya merupakan sosok yang selalu menekankannya untuk menjadi lebih baik dari orang lain.
Dalam tayangan melalui kanal YouTube Puella ID, Daniel menceritakan masa kecilnya serta perjuangan meniti karier di dunia entertainment kepada Cinta Laura selaku pemilik acara.
Obrolan yang bertemakan hustle culture ini akan mengulik sisi lain Daniel di masa lalu yang penuh dengan ambisi untuk menjadi yang terbaik dan selalu melakukan yang terbaik dalam karier dan kehidupannya.
Daniel Mananta Bercerita Tentang Masa Kecilnya
Daniel Mananta adalah pembawa acara kenamaan Indonesia yang memiliki darah keturunan Tionghoa-Indonesia. Selain berkaries sebagai pembawa acara, Daniel juga menekuni bidang lain sebagai aktor dan YouTuber.
Memilki jiwa yang kompetitif dan ambisius untuk mencapai target hidupnya, Daniel menyebut bahwa hal itu tidak terlepas dari pola asuh kedua orang tuanya.
Dia meyakini nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tuanya sebagai pegangan hidup dan yang mempengaruhi cara berpikirnya.
Melalui obrolannya dengan Cinta Laura, Daniel bercerita bahwa sang ayah dahulunya pernah menanamkan suatu perumpamaan untuknya. Dimana dia harus bisa menjadi orang yang terdepan dan bukan sebaliknya.
“Bokap gue pernah bilang dulu, lebih baik jadi kepala semut daripada ekor gajah. Jadi ekor gajah walaupun besar tapi tetap aja lu kecil, mendingan jadi kepala semut meski kecil tapi lu kepalanya,” papar Daniel, Minggu (31/7/2022).
Dia menjelaskan analogi yang diberikan ayahnya itu dimaksudkan dalam dunia bisnis. Meski seseorang memilki pangkat yang tinggi atau bekerja dalam bisnis skala besar tapi jika masih menjadi bawahan orang lain maka itu belum bisa dikatakan sukses.
Akan jauh lebih baik jika, orang itu yang bertindak sebagai kepala atau bos meski dalam bisnis skala kecil.
Menurut Daniel, prinsip yang dimiliki ayahnya sebagai keturuan Cina adalah menganggap kesuksesa seseorang jika dia sudah memiliki bisnis sendiri. Meski begitu, sang ayah bukan tipe orang yang akan memaksakan kehendak pada anaknya.
Lain halnya dengan sang ibu, Daniel mengakui bahwa ibunya sudah mendidiknya dengan cukup keras dahulu. Dia bahkan sering dibanding-bandingkan dengan anak lainnya demi bisa memiliki sifat yang kompetitif.
Berkat didikan sang ibu, Daniel merasa cara pandangnya terpengaruh bahkan hingga dia meniti karier di dunia entertainment. Meski niat ibunya hanya untuk memotivasi sang anak, tapi Daniel tumbuh menjadi anak yang sangat kompetitif dan penuh ambisi.
“Ibu gue pernah bilang, noo mommy cuman mau motivasi kamu aja. Tapi gue bilang apa yang diajarkan nyokap itu justru membuat gue merasa gak pernah cukup, gak pernah baik karena masih ada yang lebih baik dari gue,” jelas Daniel.
Baca juga: Ternyata Punya Perut Sixpack, Nita Gunawan Buat Netizen Makin Terpesona
Kendati demikian, Daniel yang sekarang jauh lebih dewasa dibanding masa mudanya. Daniel memahami betul apa yang Ia inginkan dan tidak se kompetitif dulu.
Di tambah kehadiran buah hatinya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Daniel.