Pohon Bisa Berjalan, Fakta atau Mitos?

Cekricek.id - Pohon Bisa Berjalan, Fakta atau Mitos?

Ilustrasi. [Foto: Dibuat oleh Kreator Cekricek.id dengan AI]

Cekricek.id - Apakah pohon bisa berjalan? Mitos mengenai pohon yang dapat berpindah tempat telah lama menjadi pusat perhatian bagi pengunjung hutan hujan di Amerika Tengah dan Selatan. Pohon yang dikenal sebagai ‘walking palm’ atau pohon berjalan (Socratea exorrhiza) ini, diklaim dapat bergerak perlahan dengan menggunakan akarnya yang menjulang. Namun, sejauh mana kebenaran dari cerita ini?

Cerita-cerita tentang alam seringkali jauh berbeda dari kenyataannya. Legenda pohon berjalan ini mulai beredar sejak tahun 1980 ketika antropolog John H. Bodley dan Foley C.

Benson menggambarkan perilaku unik pohon ini dalam sebuah karya ilmiah. Mereka menyebutkan bahwa pohon tersebut dapat “menyelaraskan diri dan ‘berjalan’ keluar dari bawah rintangan” setelah tertimpa oleh pohon atau ranting yang jatuh.

Menurut Bodley dan Benson, akar pohon tersebut dapat mengikuti cahaya matahari melalui sekitar dua belas akar yang tumbuh dari batangnya yang terangkat. Namun, beberapa ilmuwan skeptis berpendapat bahwa sifat ‘menjejak’ pohon ini kemungkinan besar hanyalah mitos.

Meski beberapa ilmuwan berpendapat ada kebenarannya, seorang ahli ekologi tropis dan ahli palem, Gerardo Avalos, pada tahun 2005 mempublikasikan penelitian yang menyimpulkan bahwa S. exorrhiza sebenarnya tidak berpindah dari tempat tumbuhnya.

Meski pohon ini dapat cepat mengembangkan akar baru untuk mengatasi kehilangan stabilitas, namun tidak bergerak jauh dari tempatnya.

Avalos menyatakan bahwa pohon berjalan tetap terkait dengan tempat tumbuhnya, meski, seperti tanaman hutan hujan lainnya, pohon ini tetap dapat meregang untuk mencari cahaya.

“Meski tampak mengesankan dan menakjubkan untuk percaya bahwa pohon ini benar-benar bisa berjalan, itu hanyalah legenda,” ujarnya dalam wawancara dengan ilustrator dan penulis Italia, Elisa Paganelli.

Penelitian pada tahun 2007 yang dilakukan oleh ahli lain juga menghasilkan kesimpulan serupa dengan Avalos. Namun, misteri yang belum terpecahkan adalah mengapa pohon berjalan memiliki akar yang sangat panjang jika bukan untuk berjalan.

Pada tahun 1960-an, para ilmuwan berpendapat bahwa akar ekstrem ini berkembang untuk mengatasi banjir, tetapi tidak ada banyak bukti yang meyakinkan untuk mendukung ide tersebut.

Beberapa tahun terakhir, peneliti berpendapat bahwa di hutan hujan yang padat, akar penyangga pohon berjalan memungkinkan spesies ini lebih mudah meningkatkan ketinggian dan stabilitasnya, memanfaatkan celah cahaya di kanopi tanpa menghabiskan energi untuk batang yang lebih tebal.

Meski banyak yang masih membicarakan tentang pohon ini, bukti pada tahap ini menunjukkan bahwa spesies ini sebenarnya tidak ‘berjalan.’ Itu adalah sebuah cerita yang menarik.

Meski legenda pohon berjalan masih bertahan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pohon ini sebenarnya tidak dapat berpindah tempat. Mitos ini tetap menjadi misteri di dunia hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan, menciptakan cerita yang menarik, namun perlu ditanggapi dengan hati-hati dalam menginterpretasikannya.

Baca Juga

Panci Anti Lengket Cepat Rusak? Ini 5 Penyebabnya!
Panci Anti Lengket Cepat Rusak? Ini 5 Penyebabnya!
Prof. Idris berfoto bersama (Foto: Ist)
Mengenal Prof. Dr. dr. H. Idris idham SpJP (K), FIHA, FACC, FESC, FAsCC, FSCAI dan kiprahnya pada Pengembangan Kardiologi dan Kedokteran Vascular di Indonesia
Investor asal Bahrain, Mr. Fareed Bahder, meninjau langsung proses produksi di Pabrik Mini Cokelat Chokato, Payakumbuh, Sabtu (22/11/2025), sebagai langkah awal penjajakan kerja sama investasi. (Foto: *Ag)
Investor Bahrain Lirik Cokelat Chokato, Siap Dorong Produksi Skala Besar
Inggris saat ini sedang memasuki musim panas. Biaya listrik yang mahal menjadi kendala untuk menghidupkan kipas angin sepanjang malam.
Fakta di Balik Tidur dengan Kipas Angin Disebut Picu Asam Urat: Mitos atau Nyata?
Berita Riau Hari Ini: Pemprov Riau Adakan Pasar Tani untuk Tekan Harga Cabai Tinggi
Studi Temukan Hubungan Konsumsi Cabai Berlebih dengan Risiko Kanker Pencernaan
Perwakilan DPMPTSP Sumbar, Hendri Agung mempresentasikan Potensi Investasi Sumbar depan Konjen India Medan, Delegasi Confederation of India Industry dan para Undangan lainnya antara lain Gubernur Bengkulu, Wagub Kepri, Kepala BP Batam, Sekda Deli Serdang dan lain-lain (Foto: DPMPTSP Sumbar)
DPMPTSP Sumbar Promosikan Potensi Investasi ke Delegasi Confederation of Indian Industry di Medan