Cekricek.id - Seorang pria di Singapura mengalami kejadian yang merugikan setelah teleponnya diretas dan kehilangan hampir $10.000 atau sekitar Rp 149 Juta dari rekening banknya. Kejadian ini terjadi karena dia mengklik iklan di Facebook dan mengunduh aplikasi dari pihak ketiga.
Dilansir Stomp, Chen, seorang pria berusia 34 tahun, mengungkapkan ceritanya kepada Shin Min Daily News. Ia sebelumnya berencana untuk mengunjungi Malaysia selama beberapa hari selama liburan Hari Raya yang akan datang.
Sebagai seorang konsultan sumber daya manusia, Chen biasanya memesan layanan sewa pribadi secara online. Pada tanggal 1 Juni, ia menemukan salah satu iklan di Facebook yang ditawarkan oleh 'Tim Mobil Harimau'.
Tanpa banyak berpikir, ia mengklik iklan tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Chen mengatakan, "Sebelum pandemi Covid-19, saya selalu mencari layanan ride-sharing di grup Telegram. Namun, grup tersebut bubar setelah pandemi. Saya mulai mencari layanan sewa pribadi melalui iklan Facebook ini dan telah menggunakannya beberapa kali tanpa masalah."
Menurut Chen, prosedur kali ini berjalan seperti biasa. Ia diminta untuk membayar deposit sebesar $10 hingga $30 sebagai jaminan kehadiran. Untuk melakukannya, Chen mengklik tautan yang diberikan oleh pihak lain dan mengunduh aplikasi telepon.
Namun, ketika Chen mencoba melakukan pembayaran melalui aplikasi, ia diarahkan ke situs web bank. Ia memasukkan nama pengguna dan kata sandi, tetapi pembayarannya gagal. "Pada saat itu, saya pikir saya telah salah memasukkan kata sandi karena jarang menggunakan bank ini. Saya mencoba masuk ke bank lain tetapi masih tidak berhasil, sehingga saya langsung curiga," ujar Chen.
Chen mulai curiga bahwa ponselnya dikendalikan dari jarak jauh oleh peretas karena sebagian layar menjadi hitam. Ia berusaha mematikan teleponnya untuk memutus akses pihak lain.
Selain itu, ia menerima banyak notifikasi dari bank yang meminta masukkan kata sandi untuk menyetujui transaksi, tetapi Chen tidak mengkliknya.
Meskipun Chen segera menghubungi banknya untuk membekukan rekening, sejumlah $9.975,15 tetap ditransfer dari salah satu rekeningnya. Bank memberitahunya bahwa uang tersebut tidak dapat dikembalikan, dan saat ini Chen sedang mengajukan banding atas kasus ini.
Chen berharap dengan membagikan pengalamannya, orang-orang yang berniat bepergian dan memesan layanan serupa akan lebih waspada. Ia menambahkan, "Kejadian ini tidak mengurangi minat saya untuk bepergian ke Malaysia, tetapi saya pasti tidak akan membayar deposit lain kali. Jika pihak lain dapat menerima hal ini, saya akan menggunakan jasanya. Jika tidak, maka biarkan saja."
Dalam tanggapan kepada pertanyaan media, polisi mengonfirmasi bahwa laporan telah diajukan dan penyelidikan sedang berlangsung.