Kenali Yoga Sugama, jenderal kepercayaan Soeharto yang pernah memimpin BAKIN dan saran kontroversialnya kepada Soeharto. Profil lengkap dan perjalanan karirnya.
Siapa Yoga Sugama?
Dalam sejarah intelijen Indonesia, nama Yoga Sugama mencuat sebagai sosok penting. Lahir di Tegal, Jawa Tengah pada tanggal 12 Mei 1925, Yoga bukan hanya sekedar nama dalam catatan sejarah. Ia adalah pemimpin Badan Koordinasi Intelejen Negara (BAKIN) yang memegang kendali dari tahun 1974 hingga 1989.
Sebelum memimpin BAKIN, Yoga telah mewakili Indonesia di kancah internasional sebagai Duta Besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa selama periode 1971-1974. Namun, bukan hanya prestasi karirnya yang menonjol. Yoga dikenal sebagai salah satu jenderal yang mendapat kepercayaan penuh dari Soeharto, mantan Presiden Indonesia.
Dalam hubungannya dengan Soeharto, ada satu momen yang cukup kontroversial. Yoga pernah memberikan saran kepada Soeharto untuk mengundurkan diri dari posisi Presiden. Alasannya? Ada empat poin utama yang diajukan oleh Yoga: pertama, faktor usia Soeharto yang semakin lanjut; kedua, masa puncak popularitas Soeharto telah berlalu; ketiga, adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap bisnis keluarga Soeharto yang semakin berkembang; dan keempat, terbatasnya sumber informasi akibat perbedaan generasi.
Namun, saran tersebut tidak diterima oleh Soeharto. Akibatnya, Yoga memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi kepala BAKIN dan pada tahun 1979, ia resmi melepaskan jabatannya. Setelah itu, ia memilih untuk menjauh dari dunia intelijen.
Pada tahun 2003, Indonesia kehilangan salah satu tokohnya. Yoga Sugama meninggal dunia dan dimakamkan dengan kehormatan di TMP Kalibata.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.