Cekricek.id - Banyak masyarakat Indonesia menafsirkan hari raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan. Lantaran mereka meyakini jika umat muslim yang telah menjalani ibadah puasa kurang lebih selama sebulan menang melawan hawa nafsunya.
Namun pendapat tersebut sangat bertentangan dengan apa yang diyakini oleh Quraish Shihab.
Hal ini juga sempat ia sampaikan dalam sebuah postingan di channel YouTube-nya yang diunggah pada 12 Mei lalu. Menurutnya ucapan populer pada hari raya yaitu minal aidin wal faizin perlu diperluas pemahamannya.
“Merujuk kepada sunnah kalau kita menunjukkan mungkin hal tersebut perlu kita luruskan. Memang banyak hal-hal yang muncul setelah Rasulullah yang sifatnya baru tentu tidak ingin berkata semua yang baru terlarang berkata tidak aktif,” ujarnya.
Karena sebenarnya pada zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum. Bukannya ucapan minal aidin wal faizin yang populer pada zaman modern ini.
Selain itu dirinya sendiri juga merasa cukup kebingungan mengenai arti kemenangan yang diyakini banyak orang. Karena menurutnya sebenarnya kemenangan terhadap siapa yang telah kita peroleh.
“Masyarakat orang menamai idulfitri itu dengan hari kemenangan ayo bertanya kemenangan terhadap siapa nih. Siapa yang anda lawan sehingga anda mengungkapkan bahwa Idul Fitri itu hari kemenangan. menang melawan nafsu anda menang melawan setan ?,” lanjutnya.
Karena sejatinya yang ia pahami melawan hawa nafsu ataupun godaan setan akan terus dilakukan manusia sepanjang hidupnya. Bukan hanya terjadi ketika seorang muslim melakukan ibadah di bulan ramadhan saja. Perlawanan tersebut barulah akan berhenti ketika seorang manusia dinyatakan mati.
Dirinya hanya merasa takut jika nanti pemahaman mengenai kemenangan Ini justru disalahgunakan dan disalahartikan oleh banyak orang. Misalnya saja karena merasa sudah menang melawan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa seseorang justru malah berleha-leha setelahnya.“Idul Fitri hari kemenangan kemenangan itu menjadikan anda berleha-leha menjadikan anda merasa bangga.”
Padahal sejatinya di zaman nabi dahulu, Rasulullah mengajak umatnya untuk berdoa dan mengucapkan agar semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah.
Baca juga: 5 Artis Ini Izinkan Suami Cari Istri Baru
Dimana hal ini berarti dirinya sendiri belum meyakini jika amal ibadah di bulan Ramadan telah diterima atau tidaknya.
“Semoga Allah menerima apa menerima doa kita, menerima ibadah. kita rasulullah mengajarkan kita. Semoga Allah jangan pernah yakin bahwa amalan anda sudah diterima berdoa semoga,” tuturnya. [*/Nlm]