Cekricek.id, Agam - Dalam suasana penuh haru, salat istisqa Batu Taba dilangsungkan sebagai bentuk ikhtiar spiritual masyarakat menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan. Ratusan warga dari berbagai kalangan memadati lapangan bola kaki Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kamis (24/7), untuk memohon turunnya hujan kepada Allah SWT.
Shalat istisqa merupakan ibadah sunah yang dijalankan saat suatu daerah dilanda kekeringan atau kekurangan air. Pelaksanaannya dilakukan di tempat terbuka, dan kali ini dipimpin oleh Ustaz Bilal, dengan khatib Ustadz Darno Effendi. Umat tampak khusyuk dan menundukkan kepala dengan penuh harap saat doa-doa dipanjatkan.
Tangis dan suara lirih doa mengiringi rangkaian ibadah. Dari anak-anak hingga orang tua, para ulama hingga tokoh adat, semuanya bersatu dalam kekhusyukan yang menggugah hati. Linangan air mata pun tak terbendung saat doa-doa meminta rahmat dan keberkahan turun ke bumi Agam yang dilanda kekeringan.
Bupati Agam, Benni Warlis yang turut hadir, mengaku merasakan kepedihan warganya, terutama para petani yang menjadi kelompok paling terdampak dari kemarau yang tak kunjung usai.
“Salat istisqa ini bukan sekadar bentuk ibadah, melainkan ekspresi keikhlasan dan kepasrahan kita semua kepada Sang Pencipta. Semoga hujan segera turun dan menyirami bumi yang kering ini,” ujar Bupati Benni dengan suara bergetar.
Musim kemarau yang melanda Agam dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan penurunan drastis debit air dan kegagalan panen di sejumlah wilayah. Meski begitu, masyarakat tetap berpegang teguh pada nilai-nilai spiritual sebagai kekuatan utama dalam menghadapi ujian alam.
Baca Juga: Program Sawah Pokok Murah Agam Jadi Solusi Nyata untuk Petani
Kegiatan ini menjadi pengingat kuat akan pentingnya hubungan antara manusia dengan alam dan Tuhannya. Di tengah tantangan cuaca ekstrem, doa bersama seperti ini menjadi simbol solidaritas, harapan, dan kebersamaan. (*)