Cekricek.id - Sandal Romawi kuno berusia dua milenium, sebuah peninggalan masa Romawi, baru-baru ini ditemukan oleh para arkeolog di wilayah utara Spanyol, menyingkap cerita dari masa lalu yang telah lama terpendam. Penemuan ini, yang ditemukan dalam kondisi luar biasa baik, menawarkan wawasan berharga mengenai kehidupan dan budaya pada masa itu.
Ketika para arkeolog melakukan penggalian di situs Lucus Asturum—nama kuno untuk Lugo de Llanera—mereka tidak menyangka akan menemukan peninggalan yang begitu istimewa. Tenggelam dalam lumpur pada kedalaman tiga meter di bawah tanah, sandal kulit yang diperindah dengan ornamen-ornamen rumit berhasil ditemukan.
Penggalian yang dilakukan di musim panas ini terbukti sangat berharga. Para ilmuwan menggunakan sistem katrol untuk menembus kedalaman sumur berbatu tempat sandal itu ditemukan.
El País, surat kabar harian Spanyol, melaporkan bahwa penemuan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena tingkat keahlian dan detil pada sandal tersebut, terutama pada solnya.
Esperanza Martín Hernández, arkeolog utama dari Dolabra Arqueológica yang memimpin penggalian, melalui email kepada Live Science, mengungkapkan kekagumannya pada sandal tersebut.
“Sol sepatu dihiasi dengan berbagai pola seperti lingkaran, oval, dan motif lainnya. Bahannya terbuat dari kulit berwarna coklat tua. Jahitan pada bagian depan sepatu pun tampak sangat rapi dan terperinci,” ujarnya.
Lumpur di dalam sumur berperan penting dalam melestarikan sandal ini dalam kondisi baik, sebuah kejadian langka di wilayah ini, terutama untuk benda yang terbuat dari bahan organik seperti kulit.
“Sandal ini bisa bertahan selama dua milenium berkat kondisi anaerobik di dalam sumur, yang mencegah oksigen masuk dan merusak bahan organik,” kata Hernández.
Lucus Asturum, pada abad pertama dan kedua Masehi, merupakan pusat komunikasi dan administrasi yang penting. Di tempat ini pula, Ptolemy, astronom, matematikawan, dan ahli geografi Yunani, menulis “Geografi,” salah satu karyanya yang paling terkenal.
Di dalam sumur yang sama, para arkeolog juga menemukan banyak artefak lain, seperti toples keramik, biji-bijian, kacang-kacangan, cangkang, cincin logam kecil, kalung, manik-manik, dan bejana perunggu.
“Kami bahkan menemukan lokasi pembuangan sampah di rumah itu, yang memberi kami gambaran lengkap tentang barang-barang rumah tangga mereka,” tambah Hernández.