Seruan untuk Menyelamatkan Gua Lida Ajer: Situs Manusia Modern Tertua ASEAN di Ujung Lelang Eksekusi

Seruan untuk Menyelamatkan Gua Lida Ajer: Situs Manusia Modern Tertua ASEAN di Ujung Lelang Eksekusi

Seruan untuk Menyelamatkan Gua Lida Ajer: Situs Manusia Modern Tertua ASEAN di Ujung Lelang Eksekusi. [Ist]

M. Fajar Rillah Vesky, tokoh muda asal Situjuah Limo Nagari, meminta pemerintah turun tangan menyelamatkan Gua Lida Ajer, warisan penting bagi dunia ilmu pengetahuan, yang kembali dilelang eksekusi. Gua ini diyakini pernah dihuni Homo Sapiens, manusia modern tertua di Asia Tenggara. Fajar mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikan gua ini sebagai aset berharga bagi masyarakat Indonesia.

Cekricek.id, Limapuluh Kota - Pertempuran demi kelestarian Gua Lida Ajer di wilayah pegunungan Kojai, Nagari Tungkar, Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, semakin mendesak. Gua ini, yang diakui oleh ilmuwan internasional sebagai hunian manusia modern anatomis (Homo Sapiens) tertua di Asia Tenggara, kini berada di ambang lelang eksekusi oleh Pengadilan Negeri (PN) Payakumbuh, via Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bukitinggi. Mengingat pentingnya peninggalan ini, M. Fajar Rillah Vesky, tokoh pemuda dan peneliti Gua Lida Ajer sejak 2017, meminta pemerintah turut bergerak menyelamatkan gua yang bersejarah tersebut.

"Peran Gua Lida Ajer melampaui batas lokal. Bukan hanya menjadi kebanggaan Nagari Tungkar, Situjuah Limo Nagari, dan Kabupaten Limapuluh Kota, namun juga Sumatera Barat dan Indonesia sebagai negara. Gua ini merupakan harta karun pengetahuan yang perlu diselamatkan dari konflik tanah dan pertambangan, serta dari kepentingan komersial yang mungkin muncul di masa mendatang," ujar M. Fajar Rillah Vesky saat berbincang dengan wartawan di Situjuah, Kamis (27/7/2023).

Vesky, pemenang penghargaan Dewan Pers atas karya jurnalistiknya tentang Gua Lida Ajer, menyampaikan bahwa situs bersejarah tersebut kini lagi-lagi berada dalam penjualan eksekusi yang dilakukan PN Payakumbuh melalui KPKNL Bukitinggi. Proses lelang lanjutan ini telah dimulai beberapa hari yang lalu dan dijadwalkan berakhir pada Jumat (28/7/2023) pukul 10.00 WIB.

"PN Payakumbuh dengan KPKNL Bukittinggi kembali melakukan lelang eksekusi pengadilan, melibatkan empat bidang tanah berukuran total 222.776 M2. Keempat bidang tanah ini terletak di bekas Desa Sialang Taratak, Kecamatan Luhak Perwakilan Situjuah, dan sekarang berada di Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari," ungkap Vesky.

Dari empat bidang tanah yang dilelang dengan nilai limit sebesar Rp4.509.767.000, ada satu bidang yang termasuk lokasi Gua Lida Ajer, gua bersejarah yang sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan.

Vesky menjelaskan, "Salah satu bidang tanah dalam lelang eksekusi ini, yang tidak dilengkapi Bukti Kepemilikan Hak Atas Tanah, merupakan lokasi dari Gua Lida Ajer. Gua ini telah mengguncang dunia ilmu pengetahuan, karena di sana ditemukan fosil gigi manusia modern berusia antara 63 ribu sampai 73 ribu tahun lalu, atau yang tertua di Asia Tenggara."

Hampir 7 tahun Fajar Rillah Vesky memantau, mewawancarai dan menulis tentang Gua Lida Ajer, mulai tahun 2017 hingga 2023. Dia berbicara dengan arkeolog, sejarawan, akademisi, dan mengumpulkan bukti yang tidak dapat disangkal tentang pentingnya gua ini bagi ilmu pengetahuan. Antara yang diwawancarai adalah Profesor Truman Simanjuntak, Kepala Puslit Arkenas Kemendikbud 2017, dan Profesor Herwandi, arkeolog dari Unand, di antara banyak nama lainnya.

"Gua Lida Ajer pertama kali diteliti oleh Eugene Dubois, penemu Manusia Jawa, yang bekerja di rumah sakit Payakumbuh pada kurun 1887-1888," jelas Fajar, penerima sertifikat kompetensi Wartawan Utama dari Dewan Pers.

Walaupun Dubois tidak menemukan kerangka manusia purba yang utuh, dia menemukan fosil gigi yang saat ini disimpan di Eropa. Setelah kematian Dubois pada 1948, ahli paleontologi Belanda, Dirk Albert Hooijer, melanjutkan penelitian tersebut dan berkesimpulan bahwa fosil gigi tersebut mirip dengan fosil gigi manusia modern atau manusia purba.

Setelah Hooijer, banyak ilmuwan lainnya dari seluruh dunia turut melakukan penelitian di gua ini. "Puncak penelitian ini berlangsung antara tahun 2008 hingga 2017, ketika 23 ilmuwan dari Australia, Indonesia, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Belanda melanjutkan penelitian tersebut. Hasilnya, yang diterbitkan di Jurnal Ilmiah Nature, membuat dunia terguncang: fosil gigi dari Gua Lida Ajer diyakini merupakan fosil gigi manusia modern tertua di Asia Tenggara, berusia antara 63 ribu hingga 73 ribu tahun," ungkap Fajar.

Dengan mempertimbangkan arti penting Gua Lida Ajer bagi ilmu pengetahuan, Fajar Rillah Vesky, yang juga putra asli Kecamatan Situjuah Limo Nagari, mengajak pemerintah untuk turun tangan dan menangani lelang eksekusi ini. Dia menekankan pentingnya melestarikan Gua Lida Ajer, salah satu dari empat bidang tanah bekas pabrik marmer di Nagari Tungkar yang sedang dilelang.

"Lelang eksekusi terhadap lahan ini juga pernah terjadi pada tahun 2022, atas permohonan dari pihak yang menang dalam sengketa ini, seorang warga negara Belanda. Namun, lelang tersebut dibatalkan karena tidak ada Surat Keterangan Tanah (SKT). Sekarang, lelang kembali diajukan oleh warga negara Belanda, dengan nilai limit Rp4,5 miliar. Siapapun pemenangnya, harus menghargai keberadaan Gua Lida Ajer sebagai warisan ilmu pengetahuan," tandas Fajar.

Dia juga mengajak pemerintah dan otoritas terkait untuk menetapkan Gua Lida Ajer sebagai situs cagar budaya, sebagai bentuk perlindungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cagar Budaya. "Situs cagar budaya tidak boleh dikuasai oleh warga negara asing. Kita meminta pemerintah, mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat, turun tangan untuk menyelamatkan Gua Lida Ajer," imbuh Fajar.

Fajar juga menyerukan kepada akademisi, arkeolog, sejarawan, masyarakat speleologi, dan dunia ilmu pengetahuan, termasuk gerakan civil society di Sumatera Barat, untuk ikut menjaga Gua Lida Ajer. "Mari kita bersama menjaga Gua Lida Ajer, karena ini merupakan aset berharga bagi kita semua," tutup Fajar Rillah Vesky.

Baca Juga

Cara Pedagang Indonesia Memaksimalkan Keuntungan dengan Broker Forex yang Tepat
Cara Pedagang Indonesia Memaksimalkan Keuntungan dengan Broker Forex yang Tepat
Intip Kelebihan Instax Printer: Gaya Minimalis, Bisa Cetak Foto Secara Praktis
Intip Kelebihan Instax Printer: Gaya Minimalis, Bisa Cetak Foto Secara Praktis
Dinamika Perdagangan XAU/USD dan EUR/USD: Panduan Lengkap
Dinamika Perdagangan XAU/USD dan EUR/USD: Panduan Lengkap
Peramal India Kushal Kumar Prediksi Kiamat 29 Juni 2024, Ini Profilnya
Peramal India Kushal Kumar Prediksi Kiamat 29 Juni 2024, Ini Profilnya
ID42NER Serahkan Bantuan Korban Galodo Ranah Minang dalam Jelajah Sumatera 2024
ID42NER Serahkan Bantuan Korban Galodo Ranah Minang dalam Jelajah Sumatera 2024
Pria dengan Kuku Sepanjang 1 Meter, Bergantung pada Istri untuk Aktivitas Sehari-hari
Pria dengan Kuku Sepanjang 1 Meter, Bergantung pada Istri untuk Aktivitas Sehari-hari