Cekricek.id, Padang - PT Awina Sinergi Internasional bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan kunjungan lapangan di empat kabupaten/kota untuk meninjau langsung potensi serta peluang investasi yang ditawarkan. Empat daerah yang dikunjungi yaitu Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan Kota Padang. Kunjungan ini berlangsung selama lima hari, dimulai 21 hingga 25 Juli 2025.
Direktur Utama PT Awina, Ananda Setiyo Ivannanto mengatakan keputusan untuk melakukan peninjauan langsung ini diambil setelah melalui pembahasan internal perusahaan. Selain mempertimbangkan besarnya potensi investasi yang ada, langkah tersebut juga didorong oleh dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi Sumbar, khususnya dari DPMPTSP Sumbar.
Ananda Setiyo Ivannanto kepada cekricek.id menyatakan bahwa tiap daerah memiliki potensi yang sangat besar dengan keunggulan masing-masing. Selain itu, ia juga menilai pemerintah daerah menanggapi positif dan sangat mendukung untuk kelancaran investasi ini.

"Potensi yang dirasakan begitu besar dengan keunggulan dan kebutuhan dari masing-masing daerah yang berbeda-beda," katanya saat dihubungi tim cekricek.id, Jumat (25/7/2025) via WhatsApp.
Menurutnya, beberapa sektor yang menarik perhatian selama kunjungan lima hari tersebut adalah pemilahan dan pengolahan sampah, cakalang kering, singkong menjadi bioethanol, pabrik CPO dan minyak goreng, serta pengolahan dan distribusi air bersih.
Saat ditanya kapan target realisasi investasi tersebut akan dimulai dan daerah mana menjadi prioritas, dirinya menjawab, kemungkinan di kuarter pertama tahun depan (2026) dimulai dengan studi kelayakan dari bulan September 2025.
"Paling cepat di Q1 (Januari-Maret 2026). Padang jadi prioritas, diikuti oleh Pesisir Selatan, Solok dan Dharmasraya," ujar pria yang akrab dipanggil Ivan ini.

Presiden Komisaris dan Direktur Utama PT Awina Sinergi Internasional bersama Kepala DPMPTSP Sumbar Adib Alfikri dan Wakil Bupati Solok H. Chandra beserta jajaran, Selasa (22/7/2025) malam. (Foto: DPMPTSP Sumbar)
Kunjungannya hari pertama, Senin (21/7/2025), PT Awina Sinergi Internasional bersama DPMPTSP Sumbar dimulai dari Kabupaten Dharmasraya. Rombongan disambut langsung oleh Bupati Dharmasraya.
Dalam pertemuan tersebut, PT Awina menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di sektor pertanian dan perkebunan yang dinilai memiliki prospek jangka panjang dan keberlanjutan yang kuat di daerah tersebut.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan peninjauan lapangan ke Kabupaten Solok dan diterima oleh Wakil Bupati Solok. Di wilayah ini, PT Awina menyampaikan minat untuk mengembangkan investasi di bidang energi dan pertanian. Potensi lahan dan sumber daya lokal menjadi pertimbangan utama dalam minat investasi tersebut.
Kunjungan berlanjut ke Kabupaten Pesisir Selatan. Rombongan disambut langsung oleh Bupati Pesisir Selatan.

Di Pesisir Selatan (Pessel), PT Awina menunjukkan minat yang tinggi terhadap sektor perikanan serta industri pendukungnya, seperti pengolahan hasil laut terutama ikan cakalang. Selain itu, perusahaan juga mempertimbangkan investasi di bidang energi terbarukan.
Sedangkan saat berkunjung ke Kota Padang, PT Awina menyatakan keinginan untuk menjalin kerja sama di bidang pengelolaan sampah (waste management), termasuk kemungkinan investasi dalam sistem pengolahan sampah modern yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi.
Ketika disambut dengan makan siang bersama oleh Wali Kota (Wako) Padang Fadly Amran, Presiden Komisaris Awina Hirohide Nakamura menyampaikan bahwa targetnya adalah untuk mencapai pemilahan sampah sempurna sehingga zero open dumping dalam waktu 3 tahun.

Di hari terakhir, Jumat (25/7/2025), PT Awina Sinergi Internasional mengadakan audiensi kerja sama dengan Universitas Andalas (Unand). PT Awina dan Unand membahas potensi kolaborasi dalam bidang riset, teknologi, dan investasi pada beberapa sektor strategis.
Dalam keterangannya, PT Awina mengaku sudah melaksanakan hal yang sama di Makassar. Mereka sudah dua tahun bekerja sama dalam riset penelitian dengan Universitas Hasanuddin terkait Investasi yang dilaksanakan di daerah itu.
"Selain memastikan apakah suatu investasi itu layak atau tidak, kerja sama dengan Universitas yang terpandang membuka peluang untuk mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Jepang maupun lembaga donor," kata Ivan lagi.
Sementara itu, Rektor Unand Dr Efa Yonnedi menyambut baik inisiatif PT Awina untuk melibatkan akademisi dalam hal ini Universitas Andalas pada rencana investasinya di Sumbar.
"Kami menyambut baik rencana kerja sama yang melibatkan akademisi dan perguruan tinggi ini," ujar Rektor Unand.
Kerja sama yang dibahas juga mencakup penggunaan teknologi AI untuk pencegahan dementia dan diabetes, pemanfaatan kaliandra untuk cofiring PLTU, dan program high skill professional untuk ke Jepang.

Kepala DPMPTSP Sumbar, Adib Alfikri, turut menyambut baik kedatangan PT Awina dan menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan sinyal positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor investasi.
"Sejak awal, kami dari DPMPTSP Sumbar bersama tim turun langsung mendampingi kunjungan ini. Kami juga telah berkoordinasi dengan OPD terkait di masing-masing kabupaten/kota agar potensi unggulan daerah bisa dipaparkan secara komprehensif kepada investor," kata Adib.
Turut mendampingi dalam rombongan PT Awina antara lain Nakamura Hirohide selaku Presiden Komisaris PT Awina Sinergi Internasional, Mano Genki selaku Marketing Manager PT Sanyo Trading Indonesia, dan M. Rizqi Azmi yang merupakan Managing Partner dari Azmi dan Partner Law Office.
Sebagai informasi, A-Wing Group Jepang, adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, khususnya dalam pengembangan dan produksi turbin dan generator angin skala mikro untuk keperluan perumahan dan komersial juga untuk daerah daerah yang tidak teraliri listrik.
Selain itu, mereka juga mengembangkan alat untuk desalinasi air laut dengan energi terbarukan. A-Wing Group memiliki sejarah panjang dalam pengembangan teknologi turbin angin, dimulai sejak tahun 1990 di Kyushu, Jepang, dan diakuisisi oleh A-Wing International salah satu perusahaan A-Wing Group pada tahun 2007.
A-Wing Group selanjutnya fokus menjembatani hubungan kerja sama Indonesia dengan Jepang di bidang keberlanjutan terutama menjadi pendamping pemerintah daerah dan Bank Indonesia untuk "business matching" peluang investasi dari Indonesia untuk investor luar negeri khususnya Jepang. (red)