Siapa Marco Kartodikromo?
Marco Kartodikromo adalah seorang wartawan sekaligus aktivis berhaluan kiri pada zaman kolonial di Hindia Belanda. Tanggal lahirnya tidak diketahui pasti, namun sejarawan Takashi Siraishi memperkirakan bahwa Mas Marco lahir pada 1890 di Blora.
Karirnya sebagai wartawan dimulai di surat kabar Medan Prijaji yang diasuh Tirto Adisoerjo.
Karya-karya jurnalistiknya menohok pemerintah kolonial, sehingga ia pernah terjerat delik pers dan dipenjarakan berkali-kali pada kurun waktu 1915-1920.
Mas Marco juga mendirikan Inlander Journalis Bond sebagai wadah jurnalis pribumi untuk menyuarakan keadilan. Selain sebagai jurnalis, Mas Marco juga dikenal sebagai sastrawan.
Karyanya yang terkenal berjudul Student Hidjo, sebuah novel yang menceritakan pengalaman seorang pelajar Jawa yang menempuh studi di negeri Belanda. Pada 1926 pemberontakan PKI meletus.
Tulisan-tulisan kritis Mas Marco dianggap sebagai bukti keterlibatannya dalam pemberontakan. Jalan aktivisme yang membahayakan kolonialisme pada akhirnya membawa dirinya ke pengasingan Boven Digoel.
Pada masa tersebut Mas Marco terserang malaria dan karena itu ia menghembuskan nafas terakhir pada 18 Maret 1932.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.