Siswondo Parman

Siswondo Parman

Siswondo Parman. [Istimewa]

Siapa Siswondo Parman?

Siswondo Parman adalah seorang tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, lahir pada tanggal 4 Agustus 1918 di Wonosobo, Jawa Tengah. Namun, takdirnya berakhir tragis di Lubang Buaya, Jakarta, pada tanggal 1 Oktober 1965.

Karirnya yang cemerlang dan pengabdiannya yang luar biasa dalam bidang militer dan intelijen membuatnya diakui sebagai Pahlawan Revolusi oleh Presiden Sukarno melalui Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965.

Awal karir Siswondo Parman dapat ditelusuri pada masa penjajahan Jepang. Ia bekerja sebagai anggota polisi militer Kempeitai Jepang. Namun, keraguan atas kesetiaannya menyebabkan dirinya ditangkap. Beruntung, Siswondo Parman kemudian dibebaskan dan dikirim ke Jepang untuk menjalani pelatihan intelijen. Setelah selesainya perang, ia kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai penerjemah di Yogyakarta.

Tak lama setelah itu, S. Parman bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang merupakan prekursor dari TNI (Tentara Nasional Indonesia). Pada akhir Desember 1945, ia diangkat sebagai kepala staf Polisi Militer di Yogyakarta. Ia terus menunjukkan keahliannya dalam bidang militer, dan dalam waktu empat tahun, Siswondo Parman naik pangkat menjadi kepala staf untuk gubernur militer Jabodetabek, dengan pangkat mayor.

Pada tahun 1951, Parman diberangkatkan ke Sekolah Polisi Militer di Amerika Serikat untuk menjalani pelatihan lanjutan. Setelah menyelesaikan pelatihannya, pada tanggal 11 November tahun yang sama, ia diangkat sebagai komandan Polisi Militer Jakarta. Karirnya terus menanjak, dan ia menduduki sejumlah posisi penting di Polisi Militer Nasional dan Departemen Pertahanan Indonesia.

Pada suatu titik dalam karirnya, Siswondo Parman dikirim ke London sebagai atase militer di Kedutaan Indonesia. Pada tanggal 28 Juni, dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditunjuk sebagai asisten pertama bidang intelijen untuk Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Ahmad Yani. Peran ini menunjukkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas intelijen yang sangat penting bagi negara.

Namun, nasib tragis menimpa Siswondo Parman setelah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Melalui Keputusan Presiden, Siswondo Parman secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi sebagai penghargaan atas jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pangkatnya pun dinaikkan menjadi Letnan Jenderal.

Kehidupan dan kiprah Siswondo Parman dalam bidang militer dan intelijen merupakan contoh nyata dedikasi dan pengabdian yang luar biasa terhadap negara. Penghargaan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia adalah bukti pengakuan atas jasa-jasanya yang tak terlupakan. Warisan perjuangannya akan tetap dikenang sebagai bagian penting dari sejarah bangsa Indonesia.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Terungkap! Manusia Purba Menghuni Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun
Terungkap! Manusia Purba Menghuni Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun
Kisah Pengorbanan Ritual Bangsa Maya saat Gerhana Matahari
Kisah Pengorbanan, Ritual Bangsa Maya saat Gerhana Matahari
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Lukisan Menakjubkan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Lukisan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang