Sukardjo Wiryopranoto

Sukardjo Wiryopranoto adalah politisi Indonesia yang pernah menjabat di volksraad. Lahir di Desa Kasugihan, Kabupaten Kasugihan, Cilacap, pada 5 Juni 1903.

Sukardjo Wiryopranoto. [Foto: Istimewa]

Siapa Sukardjo Wiryopranoto?

Sukardjo Wiryopranoto adalah politisi Indonesia yang pernah menjabat di volksraad. Lahir di Desa Kasugihan, Kabupaten Kasugihan, Cilacap, pada 5 Juni 1903.

Ia merupakan lulusan dari RIS. Sukario merupakan anggota Budi Utomo dan pernah menjadi ketua Budi Utomo cabang Malang.

Pada tahun 1931, Sukardjo diangkat menjadi anggota volksraad (dewan rakyat), sebagai wakil dari Budi Utomo.

Selain itu, Sukario juga pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), kemudian menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh atas Republik Rakyat Cina (RRC) dan sekaligus merangkap sebagai Kepala Perwakilan Diplomatik pada Pemerintahan Republik Rakyat Mongolia, dan menjadi wakil tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas untuk menyelesaikan permasalahan perebutan Irian Barat.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno