Cekricek.id, Agam - Surau Ka’bah yang terletak di Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, kini berkembang menjadi pusat berbagai kegiatan sosial, keagamaan, hingga pelatihan budaya. Beragam lembaga sosial kemasyarakatan, ormas, LSM, hingga pelaku usaha turut memanfaatkan keberadaan surau ini sebagai tempat aktivitas yang bersifat edukatif dan spiritual.
Tak hanya oleh masyarakat, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Agam juga menggelar kegiatannya di tempat ini, termasuk BAZNas Agam saat melakukan penyerahan zakat kepada para mustahik. Bahkan, Bupati Agam Benni Warlis kerap hadir di Surau Ka'bah, baik untuk membuka acara, memberikan tausyiah, atau menjadi narasumber dalam kegiatan resmi.
Namun, meningkatnya aktivitas di Surau Ka'bah ini memunculkan persepsi publik bahwa kegiatan resmi Pemkab Agam seolah dipindahkan dari pusat pemerintahan ke surau tersebut. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Agam, Syatria bersama Kabag Protokol dan KP, Khasman Zaini, memberikan klarifikasi.
“Semua kegiatan yang berlangsung di Surau Ka’bah murni berdasarkan inisiatif masyarakat atau undangan dari lembaga-lembaga penyelenggara. Tidak ada pungutan apa pun untuk penyelenggaraan acara, dan tidak ada pemindahan pusat aktivitas pemerintahan ke sana,” tegas Syatria.
Ia juga menyampaikan bahwa Surau Ka’bah, yang baru berdiri sekitar satu tahun terakhir, memiliki fasilitas yang representatif, sehingga sering digunakan sebagai lokasi pelatihan adat dan budaya, manasik umrah, wirid gabungan majelis taklim, serta kegiatan keagamaan pelajar.
Dari pihak pemerintahan, kegiatan seperti pendistribusian zakat oleh BAZNas Agam, penyaluran bantuan oleh Bulog, serta peliputan media elektronik dan daring juga pernah dilaksanakan di sana. "Surau Ka'bah kini menjadi ikon baru aktivitas spiritual dan sosial masyarakat. Tapi bukan berarti aktivitas pemerintahan dipusatkan di situ," ujarnya.
Syatria menegaskan, agenda Bupati Agam tetap dominan berlangsung di Lubuk Basung sebagai pusat pemerintahan, seperti rapat-rapat internal, paripurna DPRD, audiensi dengan tokoh masyarakat, hingga kegiatan di Mess Pemkab Agam di Bukittinggi dan kantor kecamatan.
Baca Juga: Program Sawah Pokok Murah Agam Jadi Solusi Nyata untuk Petani
“Jangan sampai muncul kesan bahwa kegiatan Pemkab dipindahkan ke Surau Ka’bah. Itu tidak benar. Semua kegiatan yang dihadiri Bupati adalah undangan resmi, bukan inisiatif pribadi,” tutupnya. (*)