Cekricek.id - Sebuah penemuan arkeologi mengejutkan membongkar kisah invasi bencana yang menghantam Kekaisaran Het kuno 3.300 tahun lalu. Sebuah tablet tanah liat yang ditemukan di Turki tengah mengungkapkan catatan mengerikan saat empat kota, termasuk ibu kota Hattusa, diserang dalam serangan dahsyat dari kekuatan asing selama periode perang saudara.
Tablet berukuran telapak tangan itu ditemukan pada Mei 2023 oleh Kimiyoshi Matsumura, arkeolog dari Institut Arkeologi Anatolia Jepang, di situs reruntuhan Büklükale, sekitar 60 kilometer tenggara Ankara.
Penemuan ini mengungkap bahwa Büklükale bukan hanya kota besar Kekaisaran Het, tetapi juga kediaman kerajaan, menyamai posisi ibu kota Hattuša.
Menurut terjemahan Mark Weeden dari University College London, enam baris pertama teks paku pada tablet tersebut berbunyi dalam bahasa Het, "Empat kota, termasuk ibu kotanya Hattusa, mengalami bencana." Kemudian, 64 baris berikutnya merupakan doa dalam bahasa Hurrian yang memohon kemenangan.
"Penemuan tablet Hurrian berarti ritual keagamaan di Büklükale dilakukan oleh raja Het," jelas Matsumura kepada Live Science. "Ini menunjukkan bahwa raja Het datang ke Büklükale dan melakukan ritual tersebut."
Kekaisaran Het, yang terbentuk di Anatolia tengah sekitar 2100 SM, menjadi kekuatan regional besar pada 1450 SM. Bangsa Het dikenal dalam Alkitab Ibrani dan disebutkan dalam prasasti Mesir kuno terlibat Pertempuran Kadesh pada 1274 SM.
Tablet yang baru ditemukan ini berasal dari masa pemerintahan Raja Tudhaliya II, sekitar 1380-1370 SM, periode di mana Het mengalami perang saudara. "Selama masa ini, jantung wilayah Het diserang dari berbagai arah sekaligus dan banyak kota dihancurkan untuk sementara waktu," ungkap Matsumura.
Daniel Schwemer dari Universitas Würzburg menegaskan penemuan ini sebagai "tambahan signifikan" bagi pengetahuan tentang literatur Hurrian, bahasa yang digunakan dalam ritual keagamaan Het.
Baca juga: Situs Arkeologi Afghanistan Dibongkar dan Dijarah, Warisan Dunia Terancam Punah
Meski belum dipublikasikan secara resmi, temuan ini membuka jendela menakjubkan menuju bencana yang menghantam Kekaisaran Het kuno, mengungkap kisah kelam invasi asing yang mengancam pusat kekuasaan mereka.