Terobosan Baru: Material Magnetik untuk Quantum Computing yang Bekerja di Suhu Ruangan

Terobosan Baru: Material Magnetik untuk Quantum Computing yang Bekerja di Suhu Ruangan

Ilustrasi. [Canva]

Cekricek.id - Dalam dunia komputasi kuantum, menciptakan material yang dapat berfungsi di suhu ruangan adalah mimpi yang selama ini sulit diwujudkan. Namun, tim dari University of Texas, El Paso telah mengambil langkah besar menuju masa depan yang menjanjikan dengan pengembangan material magnetik baru.

Dalam labirin matematika dan sains, komputasi kuantum menjanjikan kecepatan luar biasa yang mampu memecahkan algoritma kompleks dalam sekejap. Namun, tantangan terbesarnya adalah menjaga komputer kuantum tetap stabil di suhu yang sangat rendah, mendekati titik nol absolut.

Namun, sebuah tim peneliti dari University of Texas, El Paso telah menciptakan terobosan. Mereka mengembangkan material magnetik kuantum yang tidak hanya mempertahankan sifat magnetiknya di suhu ruangan tetapi juga bebas dari mineral langka yang banyak dicari.

Ahmed El-Gendy, fisikawan senior dari universitas tersebut, mengungkapkan kekagumannya terhadap hasil penelitian ini. "Saya sempat meragukan kemagnetannya, tetapi hasil kami menunjukkan perilaku superparamagnetik yang jelas," ujarnya.

Superparamagnetisme adalah bentuk magnetisme yang dapat dikontrol. Dengan menerapkan medan magnet eksternal, momen magnetik material dapat diselaraskan dan dimagnetkan. Material yang dikembangkan oleh El-Gendy dan timnya, yang dikenal sebagai magnet molekuler, kini menjadi salah satu opsi utama dalam penciptaan qubits, unit dasar informasi kuantum.

Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada mineral langka, tim peneliti memilih untuk bereksperimen dengan kombinasi aminoferrocene dan graphene. Hanya dengan metode sintesis berurutan, material baru ini menunjukkan kemagnetannya di suhu ruangan, bahkan 100 kali lebih magnetik daripada besi murni.

"Temuan ini membuka jalan bagi magnet molekuler suhu ruangan dan potensinya untuk aplikasi komputasi kuantum dan penyimpanan data," tulis El-Gendy dan timnya dalam publikasi mereka.

Namun, seperti dalam semua penelitian ilmiah, lebih banyak pengujian diperlukan untuk memastikan hasil ini dapat direplikasi oleh kelompok lain. Meski demikian, kemajuan di bidang magnet molekuler ini memberikan harapan baru dalam penciptaan qubits yang stabil.

Eugenio Coronado, ilmuwan material dari University of Valencia, Spanyol, pernah menulis, "Kemajuan dalam desain qubits spin molekuler dengan waktu koherensi kuantum yang panjang telah meningkatkan harapan untuk penggunaan qubits spin molekuler dalam komputasi kuantum."

Dengan terobosan seperti ini, masa depan komputasi kuantum tampaknya semakin cerah dan penuh dengan potensi yang belum tergali.

Baca Juga

Chip kuantum 156-qubit IBM Heron terbaru menunjukkan peningkatan kinerja signifikan dalam komputasi kuantum
Chip Kuantum Terbaru IBM Tingkatkan Kecepatan Komputasi Hingga 50 Kali Lipat
Krisis Listrik dan Trafo Ancam Dunia pada 2025 akibat Perkembangan Pesat AI dan EV
Krisis Listrik dan Trafo Ancam Dunia pada 2025 akibat Perkembangan Pesat AI dan EV
Cekricek.id - Membuka Potensi Penuh ChatGPT: Panduan Komprehensif
Membuka Potensi Penuh ChatGPT: Panduan Komprehensif
Cekricek.id - AI Mampu Memprediksi Waktu Kematian Seseorang
AI Mampu Memprediksi Waktu Kematian Seseorang
Cekricek.id - Apakah Manusia Bisa Berkomunikasi dengan Anjing Menggunakan Alat?
Apakah Manusia Bisa Berkomunikasi dengan Anjing Menggunakan Alat?
Cekricek.id - Google Luncurkan Versi Baru Bard, Klaim Lebih Baik Dibanding ChatGPT
Google Luncurkan Versi Baru Bard, Klaim Lebih Baik Dibanding ChatGPT