Terungkap! Wajah Asli Otzi Manusia Es: Bukan Berkulit Terang, Tapi Gelap!

Terungkap! Wajah Asli Ötzi Manusia Es: Bukan Berkulit Terang, Tapi Gelap!

Terungkap! Wajah Asli Ötzi Manusia Es: Bukan Berkulit Terang, Tapi Gelap! [Ist]

Penelitian terbaru mengenai Otzi, manusia es dari Alpen Italia, mengungkapkan bahwa ia memiliki kulit yang lebih gelap dan rambut yang menipis. Temuan ini berbeda dari analisis sebelumnya.

Cekricek.id - Mata yang gelap, rambut hitam yang mulai menipis, sedikit atau tanpa tahi lalat, dan warna kulit yang gelap. Inilah wajah Ötzi, manusia es yang mumifikasinya ditemukan terjebak di es Alpen Italia.

Tim peneliti yang melakukan analisis genetik mendalam terhadap Ötzi menemukan gen yang berkaitan dengan pola kebotakan pria dan warna kulit yang gelap.

Dalam laporan The Guardian, Albert Zink, salah satu penulis penelitian ini dan kepala Institut Penelitian Mumi Eurac, menyatakan bahwa ini adalah warna kulit tergelap yang pernah dicatat pada individu Eropa kontemporer.

"Sebelumnya, banyak yang mengira warna kulit mumi tersebut menggelap akibat proses pengawetannya di es. Namun, tampaknya warna kulit yang kita lihat sekarang adalah warna asli Ötzi," ujar Zink.

Pada tahun 2012, genom Ötzi pertama kali dianalisis. Hasilnya menunjukkan ciri-ciri pria berkulit dan bermata terang. Namun, temuan terbaru, yang didukung oleh perkembangan teknologi urutan DNA, menunjukkan hasil yang berbeda.

"Teknologi urutan DNA telah berkembang pesat, memungkinkan peneliti untuk mendapatkan analisis genom yang lebih mendalam dan akurat. Hal ini membantu mereka mendapatkan informasi baru dan mengoreksi temuan sebelumnya," kata Zink.

Penelitian ini menunjukkan bahwa Ötzi memiliki kulit yang gelap selama hidupnya. Hal ini didukung oleh analisis sebelumnya pada kulit Ötzi yang menemukan granul melanin coklat di lapisan epidermis terdalam. Temuan terbaru ini juga menyangkal asal-usul Ötzi yang sebelumnya diperkirakan.

Pada 2012, ditemukan adanya afinitas genetik antara Ötzi dan penduduk Sardinia saat ini. Namun, sampel dari 2012 terkontaminasi DNA manusia modern, yang mungkin mempengaruhi hasil tersebut. Penelitian baru menggunakan metode ekstraksi yang berbeda, mengurangi kontaminasi, dan menunjukkan bahwa Ötzi memiliki banyak kesamaan gen dengan petani awal dari Anatolia.

Johannes Krause, salah satu penulis penelitian ini dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig, mengatakan mereka terkejut tidak menemukan jejak peternak stepa Eropa Timur dalam analisis tersebut.

"Dari segi genetik, nenek moyangnya tampaknya datang langsung dari Anatolia tanpa bercampur dengan kelompok pemburu pengumpul," kata Krause.

Para peneliti mencatat bahwa Ötzi tumbuh dan hidup di daerah yang sekarang dikenal sebagai South Tirol di Italia utara. Nenek moyangnya berasal dari Anatolia dan mulai bermigrasi ke Eropa sekitar 8.000 tahun yang lalu. Populasi Ötzi hidup di daerah yang terisolasi dengan kontak minimal dengan populasi lain.

Zink menambahkan bahwa peneliti kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang asal-usul Ötzi dan penelitian ini meningkatkan pengetahuan mereka tentang penampilan fisik Ötzi. "Rekonstruksi di masa depan harus mempertimbangkan hal ini," katanya.

Baca Juga

Profil Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Pemburu Harta Karun Inggris Temukan Bongkahan Emas Terbesar
Pemburu Harta Karun Inggris Temukan Bongkahan Emas Terbesar