Inhil, Cekricek.id - Pada bulan Ramadan, sebagian besar masyarakat Indonesia disibukkan dengan persiapan berbuka puasa dan menyambut sahur. Namun, di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, terdapat tradisi unik yang telah berlangsung sejak tahun 1981, yaitu Tradisi Pengantin Sahur.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen, Tradisi Pengantin Sahur merupakan warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tradisi ini bermula dari aktivitas masyarakat Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir.
"Pada sekitar tahun 80-an, suasana desa masih sepi dengan rumah-rumah yang berjarak jauh dan penduduk yang sedikit," ungkap Raja Yose. "Muncullah gagasan kreatif dari pemuda yang memiliki bakat seni untuk menghibur masyarakat desanya dengan menghadirkan keriuhan bermain orkes."
Selama bulan Ramadan, tradisi ini dilengkapi dengan acara "bagerakan" yang bertujuan untuk membangunkan warga di waktu sahur. Karena peran utamanya adalah sepasang pengantin, maka tradisi ini dikenal dengan sebutan "Pengantin Sahur" atau "Pengantin Subuh".
Keunikan dari Tradisi Pengantin Sahur terletak pada sepasang pengantin yang didandani sedemikian rupa, kemudian diarak berkeliling desa. Uniknya, peran pengantin wanita diperankan oleh seorang pria yang didandani layaknya seorang pengantin wanita.
"Karena tujuannya menghibur, kreativitas seperti ini dijalani dengan sukacita, terutama dengan maksud utama membangunkan warga untuk bersahur," jelas Raja Yose.
Hingga tahun 2024, Tradisi Pengantin Sahur masih terus berlangsung. Meskipun setiap tahun selalu ada kreativitas baru, namun yang utama adalah menghadirkan peran-peran pengantin, baik hanya sepasang maupun beberapa pasang, dengan kemeriahan bunyi-bunyian dari perkakas dan alat musik.
"Tradisi Pengantin Sahur merupakan tradisi membangunkan warga untuk bersahur dengan mengarak beberapa pasang pengantin, di mana mempelai wanitanya diperankan oleh laki-laki. Tradisi ini hanya dilaksanakan pada bulan Ramadan saja," terang Raja Yose.
Baca juga: Melakukan Kegiatan Sosial yang Penuh Makna Selama Ramadan
Dengan adanya Tradisi Pengantin Sahur, masyarakat Indragiri Hilir tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga menjaga semangat kebersamaan dan kearifan lokal di bulan suci Ramadan.