Cekricek.id – Memiliki kulit putih dan cerah adalah dambaan semua orang, namun untuk mendapatkannya sering kali membutuhkan perjuangan yang besar. Ada banyak metode yang dilakukan untuk mendapatkan kulit sehat dan cerah bercahaya tetapi memerlukan kebijakan pemakainya.
Adapun kulit yang berwarna putih ataupun gelap sebenarnya dipengaruhi oleh jumlah pigmen yang bernama melanin pada kulit. Melanin adalah pigmen yang diproduksi oleh sel melanosid. Semakin gelap seseorang, maka semakin banyak produksi dan jumlah melanin di dalam kulit tersebut.
Faktor yang mempengarungi produksi melanin tersebut adalah genetik, hormonal, paparan sinar matahari, atau kelainan kulit lainnya. Namun, karena standar kecantikan yang banyak berlaku menilai pada warna kulit, maka tak mengherankan jika banyak orang yang ingin memiliki kulit yang putih.
Di samping pentingnya kesehatan dan kecantika kulit terutama bagi wanita. Pengeluaran yang besar untuk mendapatkan hal tersebut nyatanya sangat menyulitkan bagi sebagian besar orang.
Bahkan menurut US Census Data dan Simmons National Consumer Survey pada tahun 2017, dalam tiga bulan ada sekitar 1,35 juta penduduk Amerika yang menghabiskan sekitar 500 USD atau setara dengan Rp7,5 juta. Angka tersebut bisa lebih banyak tergantung produk perawatan kulit yang digunakan.
Efek Samping Menggunakan Krim Pemutih Kulit
Ada banyak produk pemutih kulit yang bisa digunakan namun ada sejumlah efek samping yang erlu diwaspadai. Melansir YouTube Ruang Dokter, Rabu (04/01/2023), menurut dr. Yuce Yuanita ada sejumlah efek samping yang bisa diterima jika tidak bijak dalam menggunakan produk pemutih tersebut.
Misalnya krim pemutih yang bekerja dengan cara mengurangi produksi atau jumlah menanin di dalam kulit. Selain itu, krim pemutih biasanya juga digunakan untuk mencegah munculnya flek dan noda-noda bekas jerawat.
Namun, penggunakan krim pemutih ini ternyata memilki efek samping dari bahan-bahan yang dikandungnya. Pada umumnya produk tersebut ada yang mengandung obat atau cosmedik grade dan ada juga yang mengandung bahan alami atau cosmetic grade.
Contoh bahan yang mengandung cosmedik grade adalah merkuri, hidrofinon dan steroid. Di antaranya yang sangat tidak disarankan pemakaiannya adalah merkuri karena dapat menyebabkan gangguan syaraf pusat, ginjal, saluran pencernaa. Bahkan pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguang perkembangan janin.
Sementara untuk kandungan hidrofinon banyak digunakan oleh dokter estetik. Namun, untuk penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kelainan kulit yang tidak dapat disembuhkan. Sehingga diperlukan konsultasi terlebih dahulu untuk penggunaannya.
Kemudian, ada steroid juga dapat digunakan untuk memutihkan kulit. Namun, hampir sama dengan hidrofinon, penggunaan jangka panjang kandungan ini dapat menyebabkan iritasi, infeksi kulit, jerawat dan luka yang sulit sembuh.
Bahan pemutih kulit yang bersifat cosmedic grade di antaranya adalah kojic acid dan arbutin. Namun, penggunaan dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan iritas dan gatal.
Baca juga: Apakah Masker Wajah Magnetic Aman untuk Kulit?
Penggunaan jangka panjang dari sejumlah bahan pemutih yang disebutkan tadi juga dapat menimbulkan penuaan dini. Oleh karena itu, perlu mencocokkan produk tersebut dengan jenis kulit yang dimiliki.