{"id":206883,"date":"2022-10-07T11:42:45","date_gmt":"2022-10-07T04:42:45","guid":{"rendered":"https:\/\/cekricek.id\/?p=206883"},"modified":"2022-10-07T11:42:49","modified_gmt":"2022-10-07T04:42:49","slug":"siapa-amir-hamzah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/cekricek.id\/siapa-amir-hamzah\/","title":{"rendered":"Amir Hamzah"},"content":{"rendered":"\n
Amir Hamzah adalah Sastrawan dan Tokoh Poedjangga Baroe<\/em> yang terkenal dengan syair-syair religiusnya. Ia lahir pada hari Selasa, 28 Februari 1911 di Kampung Pekubuan Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. <\/p>\n\n\n\n Ia keturunan bangsawan tinggi Langkat. Selain menekuni dunia sastra, Amir juga aktif di pergerakan kebangsaan. <\/p>\n\n\n\n Dia menjadi Ketua Indonesia Muda cabang Solo dan pada tahun 1930, dalam Kongres Indonesia Muda, ia berpidato dalam bahasa Indonesia dengan fasih, padahal ketika itu kebanyakan para pemuda tidak menguasai Bahasa Indonesia, karena lebih senang menggunakan bahasa Belanda. <\/p>\n\n\n\n Dia banyak bergaul dengan kaum pergerakan dan mengajar di sebuah Perguruan Nasional. Kritiknya terhadap Hindia Belanda sangat tajam, sehingga tahun 1937 Pemerintah Hindia Belanda memerintahkan Sultan Langkat untuk memanggil pulang Amir Hamzah ke tanah kelahirannya dan dikawinkan dengan Teuku Kamiliah putri sulung Sultan Langkat, sekaligus dinobatkan sebagai pangeran yang bergelar Tengku Pangeran Indera Putra.<\/p>\n\n\n\n Pada 1933 ia bersama Sultan Takdir Alisyahbana dan Armijn Pane menerbitkan majalah Pujangga Baru<\/em>. <\/p>\n\n\n\n Hasil karya Amir Hamzah dikumpulkan dan diterbitkan sebagai buku, dua buku kumpulan sajak-sajaknya yang terkenal antara lain \u201cNyanyi Sunyi\u201d dan \u201cBuah Rindu\u201d.<\/p>\n\n\n\n