{"id":218152,"date":"2022-10-30T15:06:24","date_gmt":"2022-10-30T08:06:24","guid":{"rendered":"https:\/\/cekricek.id\/?p=218152"},"modified":"2022-10-30T15:06:28","modified_gmt":"2022-10-30T08:06:28","slug":"bambang-soegeng","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/cekricek.id\/bambang-soegeng\/","title":{"rendered":"Bambang Soegeng"},"content":{"rendered":"\n
Bambang Soegeng adalah kepala Staf TNI AD 22 Desember 1952 hingga 8 Mei 1955, inisiator Serangan Umum 1 Maret bersama Hamengkubuwono IX dan Letkol Soeharto. <\/p>\n\n\n\n
Lahir di Tegalrejo, Magelang, 31 Oktober 1913, meninggal di Jakarta 22 Juni 1977. <\/p>\n\n\n\n
Ia berhasil melucuti 533 tentara Jepang yang dipimpin Mayor Migaki Simatoyo tanpa perlawanan. Mendapat julukan \u201cShogun\u201d, yang berarti \u201cSang Jenderal Perang\u201d. <\/p>\n\n\n\n
Ia pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia di Vatikan, Jepang, dan Brazil. Ia mendapat anugerah \u201cBintang Vatikan\u201d oleh Sri Paus. <\/p>\n\n\n\n
Ia melakukan musyawarah dengan para perwira TNI yang terbelah akibat peristiwa 17 Oktober 1952 dan menghasilkan Piagam Djogja 1955. <\/p>\n\n\n\n
Dengan piagam tersebut A.H Nasution diangkat kembali sebagai pimpinan KSAD.<\/p>\n\n\n\n