{"id":265429,"date":"2024-02-25T08:23:36","date_gmt":"2024-02-25T01:23:36","guid":{"rendered":"https:\/\/cekricek.id\/?p=265429"},"modified":"2024-02-25T08:23:53","modified_gmt":"2024-02-25T01:23:53","slug":"penemuan-situs-megalit-kuno-di-peru-saksi-kebudayaan-prasejarah-benua-amerika","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/cekricek.id\/penemuan-situs-megalit-kuno-di-peru-saksi-kebudayaan-prasejarah-benua-amerika\/","title":{"rendered":"Penemuan Situs Megalit Kuno di Peru, Saksi Kebudayaan Prasejarah Benua Amerika"},"content":{"rendered":"\n
Cekricek.id<\/strong> - Sebuah penemuan arkeologis mengejutkan di Peru Utara mengungkap bukti nyata mengenai kebudayaan prasejarah Benua Amerika. Sebuah alun-alun melingkar berdiameter 18 meter yang dibangun dari batu-batu besar tegak, baru saja diekskavasi di lembah Callacpuma. <\/p>\n\n\n\n Penelitian terbaru menunjukkan bahwa situs megalit ini berusia sekitar 4.750 tahun, menjadikannya salah satu struktur monolitik tertua yang pernah ditemukan di seluruh wilayah Amerika.<\/p>\n\n\n\n Temuan penting ini menunjukkan bahwa struktur monumental tersebut dibangun jauh sebelum berkembangnya peradaban pertanian di kawasan tersebut, bahkan sebelum ditemukannya teknologi pembuatan keramik. Hal ini mengindikasikan bahwa para pembangun alun-alun ini kemungkinan masih hidup sebagai masyarakat pemburu-pengumpul nomaden.<\/p>\n\n\n\n \"Di dataran tinggi utara Peru, penduduk yang membangun alun-alun di Callacpuma mungkin sudah mulai bereksperimen dengan produksi pangan, tetapi mereka masih merupakan kelompok pemburu-pengumpul yang berpindah-pindah,\" tulis tim arkeolog dalam laporan yang diterbitkan di Science Advances<\/em><\/a>.<\/p>\n\n\n\n Dengan demikian, situs ini diyakini menjadi tempat berkumpul bagi masyarakat nomaden prasejarah untuk menegosiasikan identitas kelompok baru dan melakukan kegiatan seremonial. <\/p>\n\n\n\n Tim peneliti menegaskan bahwa Plaza Callacpuma merupakan contoh awal dari konstruksi kolektif, pembangunan lokasi sakral, dan integrasi sosial di Pegunungan Andes.<\/p>\n\n\n\n Secara arsitektur, alun-alun ini dibatasi oleh dua dinding konsentris yang dibangun dari batu-batu megalitik yang belum mengalami proses pengerjaan. <\/p>\n\n\n\n Batu-batu besar ini diperkirakan dipotong dari batuan dasar yang terbuka sekitar 50 meter dari lokasi. Setelah diangkut, batu-batu tersebut ditegakkan secara vertikal membentuk struktur melingkar dengan dua pintu masuk dan beberapa ruangan di dalamnya.<\/p>\n\n\n\n Berdasarkan analisis radiokarbon, alun-alun ini pernah digunakan antara tahun 2632-2884 SM, mungkin untuk keperluan keagamaan atau sosial. <\/p>\n\n\n\n Penemuan ini menunjukkan bahwa pertanian bukanlah prasyarat mutlak bagi sebuah masyarakat untuk membangun struktur megalitik permanen, membantah pandangan lama yang mengabaikan kemampuan masyarakat pemburu-pengumpul.<\/p>\n\n\n\n