Cekricek.id - Beberapa waktu lalu sempat heboh lantaran adanya pemberitaan terkait Gus Miftah yang melangsungkan ceramah di sebuah gereja. Hal ini pun lantas membuat sejumlah tokoh muslim mengeluarkan reaksi keras.
Contohnya saja ada yang mengaitkan dengan perkataan dari Ustadz Abdul Somad bahwasanya seorang muslim dilarang untuk memasuki tempat ibadah agama lain. Hingga hal ini juga turut dikomentari oleh seorang tokoh Nahdlatul Ulama bernama Ahmad Sahal.
Sebelumnya diketahui jika Gus Miftah hadir dalam peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Jakarta Utara. Selain hadir sebagai peresmian, ia juga memutuskan untuk menyampaikan sepatah pidato.
Sebagai seorang yang disebut lebih mengetahui terkait hukum seorang muslim masuk ke tempat peribadatan agama lain, ia lantas memberikan pandangannya.
Baca juga: Ceramah di Gereja, Gus Miftah Buat Satu Keluarga Ini Jadi Mualaf
Ahmad Sahal ternyata juga merupakan seorang Pengurus Cabang Istimewa NU Amerika ini justru berkata sebaliknya.
Menurutnya perbedaan pendapat dari segelintir kalangan ini memang sudah hal yang biasa. Termasuk dalam hukum seorang muslim masuk ke gereja.
Sedangkan ia sendiri menarik kisah terkait menantu Nabi Muhammad SAW yang pernah memasuki gereja. Tidak hanya itu, menantu dari Nabi Muhammad SAW ini juga bahkan makan-makan di gereja tersebut.
Maka dari itu, wajar saja jika Ustaz Abdul Somad melarang umat muslim untuk datang ke gereja.
Walau demikian ia beranggapan jika tidak seharusnya Ustadz Abdul Somad malah menyalahkan jika ada umat muslim yang kemudian datang ke tempat peribadatan agama lainnya.
"Dalam hukum Islam, ulama beda pendapat itu biasa banget. Termasuk tentang hukum masuk gereja. Ada yang haramkan, tapi banyak yang bolehkan. Menantu Nabi Ali Bin Abi Talib pernah makan-makan di gereja. Nyante. Kalo UAS ga mau ke gereja, itu haknya. Tapi nyalahkan muslim yang ke gereja, itu picik," tutur Gus Sahal, mengutip dari Jakbarnews.com, Kamiss (06/06/2021).
Baca juga: Ini Alasan Muslim Tennessee Shalat di Gereja
Apalagi kini, seorang muslim bisa mendapat ataupun mengakses ilmu dari berbagai hal maka dari itu juga memiliki pandangan yang berbeda.
Karena sejatinya jika hal tersebut bertujuan baik Allah selaku sang pencipta pastinya mengetahui apa tujuan dari seorang hamba melakukan tindakan yang demikian. [*/Nlm]