Dja Endar Moeda

Dja Endar Moeda adalah salah satu pelopor persuratkabaran di Sumatera. Ia lahir di Padang Sidempuan pada 1861. Namanya muncul pertama kali di Pertja Barat sebagai editor sekitar 1894 - 1895.

Dja Endar Moeda. [Foto: Istimewa]

Siapa Dja Endar Moeda?

Dja Endar Moeda adalah salah satu pelopor persuratkabaran di Sumatera. Ia lahir di Padang Sidempuan pada 1861. Namanya muncul pertama kali di Pertja Barat sebagai editor sekitar 1894 - 1895.

Dja Endar Moeda adalah seorang pendidik, selain sebagai jurnalis. Ia adalah guru sekolah di Air Bangis, kemudian menjadi kepala sekolah di Batahan, Natal.

Pada saat menjadi guru, ia menjadi editor korespondensi bagi jurnal pendidikan Soeloeh Pengadjar yang didirikan di Probolinggo pada 1887.

Pada 1893 sepulang dari menunaikan ibadah haji, ia mendapatkan nama Haji Muhammad Saleh dan memutuskan pindah ke Kota Padang karena geliat pers pada masa itu memang lebih dinamis di Sumatera Barat, dengan Padang sebagai pusatnya.

Dja menjadi salah satu dewan redaksi surat kabar Insulinde dan Tapian na Oeli.

Sepak terjangnya di Pertja Barat terutama terkenal akan tulisannya yang mengkritik para pangreh praja. Oleh karena itu, Dja Endar Muda disegani oleh para jurnalis lainnya, seperti wartawan Belanda di Sumatra Courant.

Pertja Barat dipandang sebagai surat kabar yang peduli atas kemajuan penduduk pribumi dan mendorong masyarakat untuk mengejar pendidikan dan berorganisasi.

Dja Endar Muda membeli percetakan Snelpersdrukerrij yang menerbitkan Insulinde. Ia menjadi orang pertama di Sumatera yang memiliki percetakan surat kabar sekaligus sebagai editor dan redaksi.

Pertja Barat tumbuh menjadi koran yang disegani. Ia kemudian menerbitkan Pemberita Atjeh (1906-1909), Warta Berita, dan Minangkabau (1908). Pewarta Deli (Januari 1910)menjadi surat kabar pertama yang murni diterbitkan oleh bumiputera baik dalam permodalan, percetakan, maupun redaksi.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno