Perjanjian New York Indonesia-Belanda 15 Agustus 1962

Kamus Sejarah Indonesia -

Ilustrasi: Kamus Sejarah Indonesia. [Creator Cekricek.id]

Apa Itu Perjanjian New York Indonesia-Belanda 15 Agustus 1962?

Perjanjian New York Indonesia-Belanda 15 Agustus 1962 adalah perjanjian puncak perjuangan pembebasan Irian Barat. Penyelenggaraan perjanjian yang berlangsung di Markas Besar PBB ini berisi penandatanganan perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda.

Pokok persetujuan tersebut adalah sejak tertanggal 1 Oktober 1962 Irian Barat akan diserahkan pada PBB oleh pemerintah Belanda serta PBB meminta tenaga Indonesia untuk keamanan di Irian Barat dengan catatan pasukan Belanda akan berangsur-angsur meninggalkan Irian Barat.

Kemudian pada 1 Mei 1963 pemerintah sementara PBB akan menyerahkan Irian Barat kepada pemerintah Republik serta Indonesia menerima kewajiban untuk mengadakan “penentuan pendapat rakyat” di Irian Barat.

Penentuan pendapat itu untuk menentukan pilihan terhadap Indonesia atau Belanda dan kedua belah pihak akan menerima apapun hasil dari jejak pendapat tersebut.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Sumpah Terlarang dan Akhir Dinasti Kerajaan Koto Besar Takluk oleh Belanda
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Dari Tragedi Karbala ke Pantai Pariaman: Perjalanan Spiritual Tradisi Tabuik
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Siak Lengih dan Masjid Keramat: Warisan Spiritual yang Mengubah Wajah Kerinci
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Jejak Imperium Terlupakan: Kisah Kerajaan Melayu yang Menguasai Nusantara Selama 9 Abad
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Penelitian DNA Membuktikan Kekerabatan Suku Sakai dengan Minangkabau Pagaruyung
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno
Ketika Islam Menulis Ulang Sejarah Minangkabau: Jejak Spiritual dalam Tambo Kuno